Inilah Kawasan Rawan Pelanggaran, Macet, dan Kecelakaan di Kota Balikpapan; Cermati Anatominya

Kondisi geografis kota Balikpapan; 85 persen merupakan perbukitan, sementara dataran hanya 15 persen.

TRIBUN KALTIM / RAHMAD SUJONO
Simpang Tiga Jalan Soekarno Hatta Balikpapan Utara, arah menuju kota Samarinda jadi salah satu kawasan rawan kecelakaan. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kota Balikpapan merupakan termasuk satu di antara daerah dengan jumlah populasi penduduk terbanyak di Kaltim.

Kota dengan panjang jalan sekitar 671,66 kilometer, memiliki potensi terjadinya pelanggaran atau kecelakaan.

Untuk diketahui, kondisi geografis kota Balikpapan 85 persen merupakan perbukitan, sementara dataran hanya 15 persen.

"Hal itu menyebabkan banyak tanjakan, turunan, dan tikungan," kata Kasatlantas Polres Balikpapan, AKP Noordhianto, Kamis (1/11/2018).

Perwira 3 balok di pundak menguraikan, daerah rawan kecelakaan, pelanggaran dan macet di Balikpapan. Berikut gambarannya :

1. Daerah Rawan Macet
- JALAN MT HARYONO (SIMPANG BERUANG MADU S/D SIMPANG INDRAKILA)
- JL. SOEKARNO HATTA (SIMPANG BATU AMPAR S/D KARIANGAU)
- JL. JEND. SUDIRMAN (SIMPANG IMIGRASI S/D SIMPANG BERUANG MADU)
- JL. JEND. A. YANI (SIMPANG PLAZA BPP S/D MUARA RAPAK)

2. Rawan Kecelakaan
- JL. SOEKARNO – HATTA
-JL. MULAWARMAN
- JL. YOS SUDARSO
- JL. MT. HARYONO
- JL. SYARIFUDDIN YOES

3. Rawan Pelanggaran
- JL. SOEKARNO HATTA
- JL. MT. HARYONO
- JL. MULAWARMAN
- JL. SYARIFUDDIN YOES
- JL. MARSMA R ISWAHYUDI

Baca juga:

Hasil Pemeriksaan Inspektorat, Warga Mengaku Beri Rp1 Juta pada Oknum Disdukcapil untuk Urus KK

UMP Kaltim 2019 Telah Ditetapkan, Ini Besaran Kenaikannya

Black Box Lion Air PK-LQP JT 610 Ditemukan, Berikut Alasan Mengapa Perangkat Ini Sangat Dicari

Jelang Laga Kontra Persija Jakarta, Para Pemain Persebaya Berduka

Noordhianto menguraikan beberapa anatomi jalan besar di kota Balikpapan.

Pertama, Jalan Soekarno Hatta, arus lalin ramai, kontur tanah mudah bergerak yang mengakibatkan sering terjadi longsor, beberapa ruas jalan tidak rata dan bergelombang.

Khusus di simpang Kariangau, diameter kurang lebar dan kelandaian tanjakan tidak memenuhi standar, serta kurangnya penerangan jalan dan minimnya rambu serta kaburnya marka jalan.

Jalan MT Syarifudin Yoes, arus lalin sedang, terdapat beberapa tikungan tajam, merupakan jalur ke arah Bandara SAMS Sepinggan, berapa tanjakan kelandaian tidak memenuhi syarat sehingga kendaraan angkutan barang tidak kuat menanjak, kurang rambu, marka jalan kabur, penerangan jalan tidak ada, dan tidak dibatasi median jalan.

Jalan MT Haryono, arus lalin ramai, penerangan jalan kurang, marka dan rambu kurang, belum seluruhnya dibatasi oleh median jalan, beberapa ruas jalan berbukit dengan kelandaian tanjakan tidak memenuhi syarat sehingga kendaraan angkutan barang tidak kuat menanjak.

Jalan Mulawarman, arus lalin ramai, sebagai pusat industri dan perkantoran, kurang penerangan jalan dan rambu serta marka jalan yang kabur, sebagian jalan belum terpasang median jalan, drainase air tidak berfungsi sehingga saat hujan deras badan jalan tergenang.

Perlu diketahui, dengan jumlah penduduk sekitar 725 ribu jiwa, kendaraan bermotor yang digunakan di kota berjuluk Madinatul Iman ini sebanyak 514.262 unit.

Angka tersebut bersumber dari data kepolisian resor kota Balikpapan tahun 2018.

Terdiri dari mobil penumpang 59.056 unit, mobil beban 44.199 unit, mobil bus 14.384 unit, kendaraan khusus 1.107 unit, dan sepeda motor 395.516 unit. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved