Jalan - jalan ke Kampung Batu Majang Mahulu, Suara Air tak Pernah Berhenti Mengalir
Kampung Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi sumber mata air
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
“Kami beruntung tinggal disini, dapat air langsung dari bukit. Airnya bagus. Warna airnya tidak pernah berubah, selalu jernih. Ada kemarau saja airnya tetap jernih, masih bisa mengalir banyak,” katanya.
Dia pun sebagai warga, sangat berharap, sekitaran bak penampungan dibuat saluran air. Selama ini air yang luber tumpah ke tanah, membuat basah, jadi berkesan becek.
“Sekelilingnya (bak penampungan air) hanya dipasangi pagar berkawat duri tidak ada fungsinya. Kan bagusnya dikasih saja drainase, air yang luber langsung bisa dialirkan ke Sungai Mahakam,” ungkapnya.
Bakal Dijadikan Badan Usaha Kampung
Di tempat terpisah, bersua dengan Yoseph Merang, Kepala Kampung Batu Majang yang sedang berada di Balai Adat Batu Majang usai ikuti pelaksanaan peresmian Pembangunan Kampung seluruh Kecamatan Long Bagun, yang dihadiri Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh.
Kala itu, Merang ungkapkan, bak penampungan ada dua, yang satu dibuat tahun 2006 dan yang satunya lagi dibuat tahun 2017 yang pendanaannya diambil dari Dana Desa yang menelan biaya sampai sekitar Rp 323 juta.
Spesifikasi bak penampungan yang baru, yang dicat biru tingginya tiga meter dengan panjang 4 meter dan lebar 6 meter. Sumber air di bukit tersambung dengan pipa sampai ke bak penampungan. Panjang pipa sekitar 300 meter untuk yang ke bak penampung baru dan panjang pipa sekitar 500 meter untuk sampai ke bak penampung yang lama.
Dia menyatakan, ke depan, sumber air bersih ini akan dikembangkan menjadi Badan Usaha Milik Kampung, membuat produk pengolahan air minuma kemasan. Tahun depan di 2019, pihaknya akan mengajukan menggunakan dana desa untuk mengurus berbagai legalitas dan perizinan operasional badan usaha.
“Kami akan rencanakan sodorkan anggaran sampai Rp 100 juta, langkah awal untuk bisa sampai ke tahapan produksi. Kan harus dapat leglitasnya dahulu, harus dapat uji kelayakannya, apa bisa buat dikonsumsi,” ujar Merang.
Menurut dia, sekarang ini tiap kampung di Kabupaten Mahakam Ulu dituntut untuk bisa membuat satu produk. Kampung Batu Majang sangat berpotensi membuat usaha pengolahan air bersih dan minum layak konsumsi.
“Kalau ini bisa jalan, bisa diberdayakan masyarakat disini. Ada perputaran ekonomi, bisa punya badan usaha kampung,” ungkap pria kelahiran Apo Kayan, Malinau ini.
Dinkes Proses Uji Kelayakan Airnya
Ditempat terpisah, saat dikonfirmasi, drg Agustinus Teguh Santoso, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Mahakam Ulu, membenarkan, jika pemerintahan Kampung Batu Majang telah mengajukan ke dinas kesehatan untuk meneliti lebih lanjut kualitas air jernih di Batu Majang.
“Kami sudah terjunkan tim ke lapangan, tim laboratorium dinas kesehatan untuk cek melihat langsung seperti apa kondisinya. Airnya sedang kami teliti bagaimana kualitas kadarnya. Apa bisa dikonsumsi atau tidak,” katanya.
Secara kasat mata, air memang berpenampilan bersih dan jernih. Sangat berbeda jauh dengan sumber air dari Sungai Mahakam atau dari dalam tanah yang biasanya agak kekuning-kuningan.