Kilang Bontang Tunggu Persiapan Lahan, BPN Sebut Tidak Tahu soal Areal Kilang
Pun demikian, Dharmawan memastikan rencana groundbreaking akan dilakukan dalam waktu dekat.
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Progres pembangunan megaproyek kilang Grass Root Refinery (GRR) Bontang masih menunggu persiapan lahan.
Catatan Tribun, lahan yang diperuntukkan bagi proyek ini seluas 400 hektare.
Pertamina berharap lahan kilang dapat diperluas menjadi 500 hektare untuk pendirian refinery kilang dan industri turunan petrokimia.
Saat ditemui Tribunkaltim.co, Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu mengatakan, pihaknya saat ini masih memastikan kesiapan lahan untuk pendirian proyek tersebut.
“Ini persiapan proses procurement untuk mencari mitra yang strategis untuk menjalin kerja sama pembangunan kilang,” ujar Dharmawan kepada wartawan saat turut serta bersama rombongan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, Sabtu (1/12/2018) kemarin.
Pun demikian, Dharmawan memastikan rencana groundbreaking akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Pembangunan (kilang GRR Bontang) segera,” ujarnya singkat.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hardiyono mengaku belum mengetahui persis terkait kesiapan lahan untuk pembangunan kilang.
Dia mengatakan, usulan sertifikasi lahan untuk kepentingan kilang belum diterima.
Menurutnya, lahan persiapan lahan masih menunggu revisi Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Bontang.
Baca juga:
Inilah 5 Aksi Sosial yang Warnai Reuni Akbar 212; Pasukan Ungu Ciamis hingga Cek Kesehatan Gratis
Tampil di Piala Indonesia, Dejan Antonic Akan Turunkan Pemain Muda
Pastikan Aksi MR Tak Ada Kaitannya dengan Jaringan Teror, Ini Imbauan Resmi Polisi
Jurnalis Asing Bocorkan Rencana Duel Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor yang Diatur Bos UFC
Demi Raih Kedamaian dan Kebebasan, Sekelompok Punk Sengaja Suntikkan Virus HIV ke Tubuh Sendiri
“Saya tidak tahu persis soal itu (areal lahan kilang). Tapi setahu saya, masih menunggu revisi RTRW karena ada beberapa lahan yang bersinggungan dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan mangrove,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Megaproyek pembangunan pengolahan kilang minyak baru (Grass Root Refinery/GRR) di Bontang, ditargetkan mulai berjalan tahun 2020 mendatang.
Saat ini PT Pertamina (Persero) sedang menyiapkan Framework Agreement (FA) dengan perusahaan konsorsium asal Oman dan Jepang yang akan mendanai pembangunan kilang Bontang senilai Rp130 triliun.
Informasi ini disampaikan oleh Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Ardhy N Mokobombang, saat menggelar audiensi Walikota Bontang, Neni Moerniaeni dan jajarannya di pendopo Rujab Walikota, jalan Awang Long, Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (1/2/2018) lalu. (*)