Portal Jalan Bujangga Berulang Kali Ditabrak Truk, Kini Besi Berongga Diganti Baja Padat
Bahkan pernah dalam satu pekan, portal Jalan Bujangga ini mengalami kerusakan hingga tiga kali.
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sudah tak terhitung berapa kali portal yang ada di Jalan Bujangga, rusak karena ditabrak oleh pengemudi truk atau kendaraan niaga lain yang membawa muatan melebihi kapasitas yang diizinkan.
Bahkan pernah dalam satu pekan, portal Jalan Bujangga ini mengalami kerusakan hingga tiga kali.
Warga yang bermukim di sekitar kawasan ini pun sampai jengah mengingatkan para pengemudi truk karena kejadian yang sama terus berulang.
Hingga hari Minggu (2/12/2018), portal Jalan Bujangga yang sebelumnya hanya dibuat dari besi berongga, kini diganti dengan material baja padat.
"Pengemudi truk pasti berpikir dua kali kalau mau nekat menerobos. Karena kalau pakai pipa besi saja, yang rusak hanya portal. Tapi kalau nekat menerobos portal dari baja padat, sudah pasti truknya yang rusak," ujar Agus, warga Jalan Bujangga.
Seperti diketahui, beberapa jenis kendaraan dilarang melintas di Jalan Bujangga, karena dikhawatirkan jembatan di jalan ini akan mengalami longsor atau ambruk.
Awalnya Jalan Bujangga masih bisa dilintasi oleh kendaraan dengan bobot maksimal 8 ton.
Namun karena oprit jembatan terus mengalami penurunan, Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum akhirnya sepakat mengurangi beban kendaraan menjadi maksimal 5 ton saja.
Pembatasan beban kendaraan ini juga merujuk pada hasil kajian akademis yang menyatakan, kawasan Bujangga merupakan daerah rawan bencana.
Kepala Dinas Perhubungan, Abdurrahman, membenarkan, portal Jalan Bujangga diganti dengan konstruksi baja lantaran kerap ditabrak pengemudi truk yang nekat melintas, meski di setiap sisi jembatan sudah terpasang rambu-rambu yang jelas.
Sang Agen Lempar Kode; Gareth Bale Bisa Susul Cristiano Ronaldo ke Juventus
Dikandaskan Jeff Horn Dalam Waktu 96 Detik, Anthony Mundine Putuskan Gantung Sarung Tinju
Begini Peluang Kain Tenun Ulap Doyo di Pasar Internasional Menurut Desainer Kenamaan Vivi Zubedi
"Sudah tidak terhitung lagi, berapa kali sudah portal Jalan Bujangga ini rusak karena ditabrak orang. Yang kedapatan (pelakunya) langsung kami minta pertanggungjawaban (melakukan perbaikan). Tapi ada juga yang tidak, sehingga kami (Dishub) yang melakukan perbaikan," ujarnya.
Pemasangan portal dengan konstruksi yang lebih kuat ini juga merupakan desakan masyarakat, yang merasa khawatir ruas jalan negara ini akan kembali longsor.
Karena status jalan yang berada dalam kewenangan pemerintah pusat, setiap kali mengalami longsor, perlu waktu bertahun-tahun untuk melakukan perbaikan karena birokrasi yang panjang.
Ruas jalan ini menurut informasi warga di sekitar sudah tiga kali mengalami longsor, yakni di tahun 1990-an, kemudian terjadi lagi di tahun 2012, dan kembali longsor di tahun 2015.
Perbaikan jalan ini memakan waktu bertahun-tahun.
Sehingga, selain melumpuhkan arus lalu lintas, juga melumpuhkan perekonomian warga sekitar.
Bahkan setelah longsor di tahun 2015, jalan ini baru bisa dilintasi kembali oleh masyarakat pada bulan Januari 2018. (*)