Ini Penjelasan Polisi soal Motif Tersangka Tega Bakar Kakak Kandung dan Keponakannya
Pembakar rumah di Jalan Prapatan Dalam RT 05, Telaga Sari Balikpapan Kota diamankan polisi.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pembakar rumah di Jalan Prapatan Dalam RT 05, Telaga Sari Balikpapan Kota diamankan polisi.
Pelaku, Hasto Purnomo (47), diperiksa intensif petugas usai digelandang ke kantor.
Saat ini ia mendekam di sel Rutan Polres Balikpapan.
Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra melalui Kasat Reskrim AKP Makhfud Hidayat mengungkapkan kebakaran yang menghanguskan 2 rumah, kemudian merenggut 2 nyawa itu terjadi lantaran ada unsur kesengajaan.
"Bensin disiram ke kamar. Kami masih dalami apa ada unsur perencanaan pelaku," kata Makhfud saat ditemui di ruang kerjanya.
Lebih lanjut, saat ditanya motif, Makhfud mengatakan, sesuai dengan BAP tersangka, mereka sebelumnya terlibat cekcok, lantaran orang rumah tak bersedia meminjamkan kendaraan.
Selain itu juga terjadi ribut karena persoalan warisan orang tua. Belakangan diketahui pelaku dan 2 korban yang meninggal dunia memiliki hubungan darah.
Baca juga:
Hasil Investigasi Longsor Sangasanga, Ini Sanksi yang Diberikan Pemprov Kaltim untuk PT ABN
Lempar Kulit Pisang ke Aubameyang, Seorang Fan Tottenham Hotspur Ditangkap
Inilah Dua Gelar Tambahan untuk Lewis Hamilton Selain Juara Dunia F1 2018
Roberto Carlos Dikabarkan Jadi Calon Manajer Bali United, Ini Rekam Jejaknya Selama Melatih
"Menurut keterangan yang kami himpun, rumah itu peninggalan orangtua. Pelaku merasa ada upaya menguasai harta warisan orang tua oleh korban yang merupakan kakak kandungannya," bebernya.
"Sebelumnya pelaku coba pinjam sepeda motor, namun tak diberikan. Jadi salah satu pemicu juga," sambungnya.
Saksi mata, Sumarji (66) yang tak lain kakak ipar tersangka, kepada petugas mengaku kejadian pembakaran terjadi sekitar 03.00 Wita.
Saat itu ia sedang berada di kamar belakang, menonton siaran langsung sepak bola.
Tiba-tiba ia mendengar suara teriakan di ruang tengah. Seketika saja api menyambar dari kamar ke ruang tengah. Ia melihat Garini, korban yang selamat, terbakar.
Namun pandangannya teralihkan kepada sosok pria yang lari ke luar rumah. Ia mengejarnya sampai ke luar rumah, lalu menangkapnya.
Ternyata yang ia bekuk adalah adik iparnya sendiri, Hasto.
Diminta Bantu Tangani Kasus Penipuan Rp7,5 M, Hotman Paris Kesal Cuma Diberi Oleh-oleh Cokelat
Tabrakan Beruntun di Strat III, Sopir Truk Digelandang ke Kantor Polisi
"Sempat terjadi perkelahian. Lalu Hasto diamankan warga, kemudian diserahkan ke polisi," tuturnya.
Kendati Sumarji mampu menyelamatkan nyawa Garini, namun ia tak bisa menyelamatkan nyawa istri dan anaknya, lantaran saat hendak masuk ke rumah, api semakin membesar melahap rumah.
Menurut keterangan Sumarji, tersangka mulai tinggal di rumah pada Juli 2018 karena tersangka merupakan adik kandung istrinya.
Diduga motif tersangka melakukan pembakaran karena rebutan warisan.
Padahal rumah yang menjadi rebutan sudah terjadi jual beli sejak Agustus 2016, dilakukan saudara paling tua dari keluarga tersangka yang ada di Jawa.
"Saksi juga menjelaskan bahwa tersangka sebelumnya sudah menyimpan bensin di kamar," katanya.
Gelap mata. Hasto nekat melempar bensin ke kamar kakak kandungnya, Gotri (58).
Saat itu kakak kandungnya tertidur pulas bersama anaknya, Sumarto (18). Api cepat menyambar bensin yang dilempar Hasto.
"Usai membakar, pelaku ditangkap keluarga yang masih selamat, yakni suami dari kakak kandung pelaku yang meninggal," ungkapnya.
Atas perbuatan tersangka melakukan pembakaran yang berujung menimbulkan korban jiwa, Hasto dijerat pasal 187 KUHP ayat 3. Ancamannya hukuman seumur hidup, minimal 20 tahun penjara.
"Kita masih kumpulkan keterangan saksi, apabila ada perencanaan pembunuhan bisa dilapis pasal 340 KUHP. Tersangka sudah mengakui perbuatannya," tegasnya. (*)