Untuk Pertama Kalinya, Bayi Lahir dari Transplantasi Kandungan Donor yang Sudah Meninggal

Sebelumnya sudah ada 11 bayi yang dilahirkan dengan metode serupa, hanya saja kandungan berasal dari donor yang masih hidup.

Editor: Doan Pardede
(miraclebaby.co.uk)
Ilustrasi bayi. 

Untuk Pertama Kalinya, Bayi Lahir dari Transplantasi Kandungan Donor yang Sudah Meninggal

TRIBUNKALTIM.CO - Para dokter di Brasil telah berhasil membantu kelahiran bayi pertama di dunia yang dikandung dalam kandungan yang ditransplantasi dari donor yang sudah meninggal.

Sebelumnya sudah ada 11 bayi yang dilahirkan dengan metode serupa, hanya saja kandungan berasal dari donor yang masih hidup, biasanya sanak keluarga atau teman.

Bayi perempuan tersebut lahir bulan Desember lalu oleh seorang perempuan yang lahir tanpa memiliki kandungan (uterus) karena adanya penyakit langka.

"Ini adalah hal yang paling penting dalam hidupnya." kata Dr Ejzenberg.

"Sekarang dia datang membawa bayinya dan dia sangat gembira."

3 Desember 1967, Transplantasi Jantung Pertama untuk Manusia Dilakukan, Begini Nasib Pasiennya

Mengenal Penyakit Lupus, Penyakit yang Bikin Selen Gomez Lakukan Transplantasi Ginjal

Perempuan ini hamil lewat inseminasi buatan tujuh bulan setelah menjalani transplantasi.

Donornya adalah seorang perempuan berusia 45 tahun yang sudah memiliki tiga anak dan meninggal karena stroke.

Perempuan yang menerima transplantasi ini yang tidak disebut identitasnya melahirkan dengan operasi cesar.

Dokter juga kemudian mengangkat kandungannya, sebagian karena perempuan tersebut tidak harus lagi mendapat suntikan untuk menolong agar tubuhnya tidak menolak transplantasi tersebut.

Hampir setahun kemudian, ibu dan anak keduanya sehat.

Sepuluh usaha sebelumnya menggunakan donor yang sudah meninggal yang dilakukan di Republik Ceko, Turki dan Amerika Serikat gagal membuat kehamilan.

Sebagai bagian dari penelitian di Brasil ini dua transplantasi lagi sedang direncanakan.

Rincian dari kasus kelahiran pertama ini diterbitkan di Jurnal Medis terkenal The Lancet hari Selasa (4/12/2018).

 

Kandungan itu disimpan di lemari pendingin selama delapan jam

Teknik transplantasi kandungan ini dimulai oleh dokter Swedia Mats Branstorm, yang sudah berhasil membantu kelahiran delapan bayi dari perempuan yang menerima sumbangan uterus dari sanak keluarga atau teman.

Dua bayi lainnya yang lahir di Pusat Medis Baylor University di Texas Amerika Serikat, dan satu di Serbia juga mendapat transplantasi dari donor yang masih hidup.

Di tahun 2016, dokter di klinik di Cleveland (Amerika Serikat) mentransplantasi kandungan dari donor yang sudah meninggal namun gagal karena terjadi infeksi.

"Kelompok di Brasil ini menmbuktikan bahwa menggunakan donor yang sudah meninggal bisa dilakukan." kata Dr Tommaso Falcone, salah seorang dokter yang terlibat dalam usaha serupa di Cleveland.

Zion Harvey Jadi Anak Pertama di Dunia Lakukan Transplantasi Tangan dan Kini Bisa Main Bisbol

Untuk Transplantasi, Dokter Ini Menumbuhkan Telinga di Lengan Pasien? Begini Kondisinya Sekarang

"Ini akan memberikan pasok organ yang lebih besar yang kami perkirakan sebelumnya bisa terjadi."

Program di Cleveland ini masih terus menggunakan donor yang sudah meninggal.

Dr Falcone mengatakan bahwa transplantasi ini berhasil setelah kandungan itu disimpan di lemari pendingin selama delapan jam, dan ini menunjukkan bahwa betapa kuatnya jaringan kandungan itu untuk bertahan.

Para dokter selalu berusaha mengurangi waktu dimana organ itu tidak mendapatkan pasokan darah.

Pakar lain mengatakan bahwa pengetahuan yang didapat dari prosedur seperti ini akan membantu menguak misteri berkenaan dengan kehamilan.

"Transplantasi ini akan membantu kita mengerti proses transplantasi dan setiap tahap dalam proses kehamilan."

lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pertama Kali Bayi Lahir Dari Transplantasi Kandungan Donor Yang Sudah Meninggal

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved