Destinasi
Taklukan Riam Panjang Mahakam Ulu, Air Terjun Jantur Kenheq bagai Hadiah Istimewa
Hawa dingin selimuti perjalanan menuju ke arah Long Apari, menembus aliran hulu Sungai Mahakam, Kabupaten Mahakam Ulu.
Penulis: Budi Susilo |
Taklukan Riam Panjang Mahakam Ulu, Air Terjun Jantur Kenheq bagai Hadiah Istimewa
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, LONG BAGUN – Hawa dingin selimuti perjalanan menuju ke arah Long Apari, menembus aliran hulu Sungai Mahakam, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur yang kala itu airnya berwarna coklat.
Atmosfir ini sangat mengental yang dirasakan oleh Tribunkaltim.co saat memasuki kawasan jeram atau Riam Panjang, Kecamatan Long Bagun, Senin (26/11/2016) usai melewati jeram Haloq dan jeram Udang.
“Airnya lagi pasang ini,” kata Dion, penumpang speedboat yang duduk di bagian paling depan, tangan kanannya sambil menujukkan ke arah kaca perahu motor.
Mahakam Ulu memiliki ciri khas transportasi air, menorobos liarnya alam sungai Mahakam merupakan lintasan utama, diibaratkan sebagai detak jantung transportasi Mahakam Ulu, sebuah kabupaten yang maskotnya adalah Hudoq.
Jalur darat belum terbuka secara baik.
Menembus Riam Haloq, Uji Adrenalin demi Menikmati Air Terjun dan Keindahan Alam Liar di Mahakam Ulu
Masyarakat pun menggantungkan medan sungai sebagai penghubung antar kampung, yang keseluruhan Mahakam Ulu memiliki 50 kampung.
“Pernah saya tembus naik motor trail. Harus bersusah payah. Lama perjalanannya habiskan banyak bahan bakar. Masih belantara jalur daratnya,” kata Adrianus Imat yang berada satu speedboat bersama Tribunkaltim.
Risiko menaklukan hulu Sungai Mahakam mesti melewati Riam Haloq, Riam Udang, dan Riam Panjang.
Rasa khawatir selama perjalanan, bisa terbayarkan dengan pesona alam Sungai Mahakam yang lestari dan unik.
Suara gemericik air bersahut-sahutan bersama paduan suara serangga tonggeret yang bersembunyi di balik rindangan hutan pinggiran Sungai Mahakam.
Panorama alam hijau yang lestari yang berada di samping kiri dan kanan kawasan Riam Panjang bak hutan di atas awan.
Berpetualang di Riam Udang, Jeram Sungai Paling Berbahaya di Aliran Hulu Sungai Mahakam
Saat itu cuaca sedang redup, awan-awan kabut selimuti perbukitan sekeliling hutan belantara Sungai Mahakam.
Berbeda dengan Riam Haloq dan Riam Udang, ternyata speedboat yang ditumpangi Tribunkaltim.co melintasi Riam Panjang sensasinya lebih lama, namun ini jeramnya panjang.
Jika berasal dari arah hilir maka terasa menanjak dan dari arah hulu bak menurun dengan durasi yang lama.
“Disebut Riam Panjang, memang titik lokasi jeramnya itu panjang sekali tapi tidak sebesar seperti yang di Riam Udang,” ungkap Sudarno, Kepala Bidang Perhubungan Darat dan Air Dinas Perhubungan Mahakam Ulu.
Perjalanan dari arah hilir, tidak lama setelah rasakan sensasi Riam Panjang, akan dihadiahi oleh alam berupa suguhan air terjun terbesar di hulu Sungai Mahakam.
Air terjun ini diberi nama Jantur Kenheq.
Guyuran airnya kala itu deras, airnya yang jernih jatuh ke bawah ke Sungai Mahakam, memberi cipratan butiran-butiran embun.
Asal-usul Jeram Sungai Mahakam Ini Disebut Riam Udang dan Haloq

Kamera digital yang digunakan oleh Tribunkaltim.co untuk merekam eksotisme air terjun pun lensanya langsung berkabut, disebabkan terkena buliran air yang terjun dari dataran tinggi.
Mahakam Ulu sebuah kabupaten termuda di Provinsi Kalimantan Timur, sukar sekali untuk menjangkau ke beberapa kampung-kampung pelosok seperti ke Long Pahangai dan Long Apari.
Mereka yang dari Ujoh Bilang ke dua daerah ini wajib membelah Sungai Mahakam yang berarum jeram.
“Warga di sana (Long Apari) sudah lama meminta dibuat tembus jalan darat. Warga ingin ada jalan darat bisa terbuka, mau kirim-kirim barang jadi mudah,” ujar Indira Reisia Anggun, warga Ujoh Bilang yang pernah singgah di Kampung Long Apari. (*)