Menembus Riam Haloq, Uji Adrenalin demi Menikmati Air Terjun dan Keindahan Alam Liar di Mahakam Ulu
Perjalanan antar kampung di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur masih mengandalkan angkutan sungai, menyusuri sungai Mahakam.
Penulis: Budi Susilo | Editor: Amalia Husnul A
Menembus Riam Haloq, Uji Adrenalin demi Menikmati Air Terjun dan Keindahan Alam Liar di Mahakam Ulu
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, LONG BAGUN - Perjalanan antar kampung di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, satu-satunya alternatif masih diandalkan adalah menggunakan jalur air, menyusuri Sungai Mahakam.
Terlebih lagi perjalanan menuju ke hulu seperti dari ibukota Mahakam Ulu, Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun ke kampung-kampung yang ada di Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari mesti melewati beberapa jeram yang berbahaya.
Belum lama ini, Tribunkaltim.co mencicipi traveling ke kawasan hulunya Kabupaten Mahakam Ulu menggunakan speedboat milik Pemkab Mahakam Ulu, bermuatan penumpang sekitar 13 orang dengan menggendong mesin perahu motor 230 tenaga kuda, Senin (26/11/2018).
Menuju ke wilayah kampung-kampung di hulu masih sangat sulit untuk menembus jalur darat yang dianggap masih setengah belantara. Akses jalan darat sudah ada ruasnya, tetapi medannya masih sukar dan liar.
Pilihan melintasi jalur Sungai Mahakam, untuk sementara jadi andalan.
Diang Karing, Dinding Batu Karst di Mahakam Ulu yang Pesona dan Kesejukannya Sulit Terlupakan
Tekan Inflasi, Ini Dua Masukan Penting Bank Indonesia untuk Kabupaten Mahakam Ulu
Dianggap tak Efisien, Teknis Layanan Speedboat Subsidi di Mahakam Ulu Perlu Diperbaiki
Memulai perjalanan dari Dermaga Ujoh Bilang dipayungi awan yang mendung, turun rintik halus air hujan.
Speedboat tetap melaju mengarah ke hulu, membelah air coklat Sungai Mahakam, melawan arus Sungai Mahakam yang terus mengalir ke hilir arah Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Setelah memakan waktu sekitar dua jam lebih berlayar, akhirnya, speedboat yang ditumpangi Tribunkaltim.co tiba di titik pertemuan anak Sungai Mahakam bernama Sungai Nyaan.
Sang motoris pun memberhentikan speedboat, beristirahat sejenak, yang kebetulan di lokasi pemberhentian ada warung makan apung, persis di bantaran Sungai Mahakam. Warung ini sediakan aneka macam minuman dan makanan.
Tribunkaltim.co mencicipi jajanan nasi campur terdiri dari lauk pauk ikan patin goreng, mi bihun dan sayur terong rebus.
Minumannya, memilih teh manis hangat dengan wadah gelas kaca berukuran sedang.
Harganya cukup menguras kantong. Untuk semua kuliner yang dipesan ini, harganya Rp 50 ribu per menu.