Tsunami Banten dan Lampung

Kenapa Potensi Tsunami Banten dan Lampung tak Terdeteksi ? Ini Penjelasan BNPB

Sebelumnya juga tak ada gempa yang dirasakan, berbeda dengan kejadian tsunami yang diawali gempa seperti tsunami Aceh 2004 dan tsunami Palu-Donggala.

Instagram.com/sekolahrelawan
Foto setelah bencana tsunami di Banten dan Lampung (22/12/2018) 

Jumlah tersebut sekitar 13% dari seluruh gunungapi yang ada di dunia.

Beberapa gunungapi ada di laut dan pulau kecil yang dapat menyebabkan tsunami saat erupsi.

Sutopo juga menyoroti bencana lain seperti banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan hingga puting beliung yang juga perlu sistem peringatan dini.

Tidak ada peringatan dini tsunami di Selat Sunda pada 22/12/2018 malam lalu.

Ketiadaan sistem peringatan dini inilah yang menyebabkan potensi tsunami tidak terdeteksi sebelumnya.

Masyarakat pun tidak punya cukup waktu untuk evakuasi.

Sutopo juga menambahkan fakta bahwa jaringan buoy tsunami di perairan Indonesia sudah tidak beroperasi sejak 2012.

Penyebabnya ada banyak: vandalisme, anggaran terbatas, hingga kerusakan teknis.

Buoy diperlukan dan semestinya dibangun lagi untuk memperkuat Tsunami Early Warning System.

Deep-Ocean Tsunami Detection Buoy

Bagaimana cara kerjanya?

Dilansir dari Kompas.com, alat pengukur tekanan gelombang di dasar laut mendeteksi secara cepat dan langsung dilaporkan ke buoy yang berada di atas permukaan laut.

Tinggi gelombang yang akan terhempas menuju pesisir secara akurat dapat dilaporkan buoy.

Tampak salah satu villa rusak berat pasca dihempat tsunami di Pesisir pantai di Kabupaten Serang, Banten, Senin (24/12/2018).
Tampak salah satu villa rusak berat pasca dihempat tsunami di Pesisir pantai di Kabupaten Serang, Banten, Senin (24/12/2018). (KOMPAS.com/DEAN PAHREVI)

Data aktual itu diterima satelit, alarm peringatan dini sudah bisa diaktifkan.

"Sebelum masuk ke daratan, buoy mencatat dan mengirim data kepada kami (BMKG), lalu kami bisa putuskan dan mempertegas sistem peringatan dini," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.

Sumber: GridHot.id
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved