Erupsi Gunung Anak Krakatau
Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau, BMKG Beri Penjelasan Kemungkinan Terburuk
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memberikan penjelasan mengenai kondisi terkini dari Gunung Anak Krakatau.
Penampakan Tak Biasa di Selat Sunda
Dilansir dari laman resmi TNI AL, setelah terjadinya tsunami Banten dan Lampung, TNI Angkatan Laut (AL) menemukan adanya penampakan yang tidak biasa dari dasar laut selat Sunda.
Pusat Hidrografi dan oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) menemukan adanya pendangkalan dasar laut di Selat Sunda.
Tak hanya itu, TNI AL juga menyebutkan bahwa melihat adanya eprubahan bentuk morfologi Gunung Anak Krakatau setelah erupsi yang berkali-kali terjadi.
Hasil tersebut didapatkan oleh TNI AL setelah KRI Rigel-933 milik TNI AL melakukan survei hidro-oseanografi dan investigasi di area longsoran Gunung Anak Gunung Krakatau.
Menurut Kapushidrosal Laksda TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H. dari hasil Survei Tim Pushidrosal pada tgl 29 sd 30 Desember 2019, perairan di Selatan Gunung Anak Krakatau diperoleh perubahan kontur kedalaman 20 sd 40 m lebih dangkal.
Hal tersebut lantaran muntahan magma dan matertial longsoran Gunung Anak Krakatau yang jatuh ke laut.
“Selain itu dengan pengamatan visual radar dan analisis dari citra ditemukan perubahan morfologi bentuk Anak Gunung Krakatau pada sisi sebelah barat seluas 401.000 m2,
Lebih kurang sepertiga bagian lereng sudah hilang dan menjadi cekungan kawah menyerupai teluk.
Pada cekungan kawah ini masih dijumpai semburan magma Gunung Anak Krakatau yang berasal dari bawah air, laut” kata Laksda Ir. Harjo Selasa (1/1/2019).
(TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Penjelasan BMKG soal Kemungkinan Terburuk yang akan Terjadi Akibat Kondisi Gunung Anak Krakatau, http://wow.tribunnews.com/2019/01/02/penjelasan-bmkg-soal-kemungkinan-terburuk-yang-akan-terjadi-akibat-kondisi-gunung-anak-krakatau?page=all.