Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Warga Galang Petisi Online, Begini Kata Maskapai
Puncak arus balik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 telah berakhir. Namun, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan soal tingginya harga tiket pesawat.
Ia mengatakan, pada libur Natal dan Tahun Baru lalu, memang konsumen Sriwijaya Air naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Warga Medan Irfan keberatan terkait kebijakan atau peraturan tentang kenaikan harga tiket pesawat. Sebab, ia rutin menggunakan pesawat, karena bekerja di Papua.
"Saya sudah tiga tahun menjadi pegawai di salah satu instansi dan saat ini harus dinas di Papua. Istri serta anak saya tinggal di Medan. Jadi, memang pesawat menjadi satu-satunya transportasi yang saya gunakan," ujarnya kepada Tribun, Kamis.
Iapun cukup kaget begitu mendengar akan ada kenaikan harga tiket pesawat. Hal tersebut tentu akan cukup memberatkannya.
"Medan-Papua jaraknya cukup jauh dan harga tiketnya selama ini juga sudah cukup mahal. Terus sekarang ada kebijakan menaikkan harga tiket. Sebagai konsumen, saya sangat tidak setuju," tuturnya.
Mulai Hari Ini Lion Air Buka Rute Samarinda - Surabaya, Catat Jadwal Terbangnya
NASA Sebut Letusan Gunung Agung yang Baru Terjadi Bisa Selamatkan Dunia, Begini Penjelasannya
Karena itu, ia sangat setuju dengan adanya petisi yang dibuat oleh warganet dan juga berpartisipasi ikut serta di petisi tersebut. Hal senada juga dirasakan Arifin. Ia juga sangat setuju ada petisi penolakan kenaikan harga tiket pesawat tersebut.
Menurutnya, kenaikan harga tiket akan sangat membebani, terutama untuk konsumen kalangan menengah.
"Pastinya membebanilah. Apalagi bagi perantau-perantau yang ingin pulang ke kampung halaman. Mereka harus mengencangkan ikata pinggang untuk bisa pulang, karena harga tiket tersebut," tuturnya.
Ia menambahkan, baru beberapa hari lalu sudah ada kebijakan dari salah satu maskapai yang meniadakan gratis bagasi, dan saat ini sudah kembali dikejutkan dengan adanya kenaikan harga tiket pesawat.
"Sebenarnya untuk masalah bagasi yang tidak gratis lagi saja sudah sangat mengecewakan, ini ditambah dengan kenaikan harga tiket lagi," katanya. Ia berharap, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk melakukan revisi tentang kebijakan kenaikan harga tiket dan juga melihat bagaimana kondisi saat ini.
"Janganlah membuat kebijakan yang malah akan meresahkan dan membebani masyarakat," katanya
Tanggapan Maskapai
Menanggapi keluhan warganet soal harga tiket, Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menegaskan, range harga pesawat yang ditetapkan maskapainya tidak menyalahi aturan batas atas Kementerian Perhubungan.
Ia juga menampik pihaknya menaikkan harga tiket pesawat, melainkan hanya menyesuaikan dengan jumlah permintaan yang masih tinggi.
"Untuk tarif, kami selalu mengikuti ketentuan. Tidak pernah melampaui batas atas. Pasca liburan ini, permintaan ke kota-kota besar memang masih tinggi," kata Ikhsan saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis.