Warga Aceh ke Jakarta Memilih Terbang Via Kuala Lumpur Agar Lebih Murah, Kok Bisa?
“Kami akan berkirim surat mempertanyakan kebijakan tarif tinggi ini kepada Menhub RI dan tembusan kepada Pak Presiden,” ujar Nova.
Dia menyebutkan, Pemerintah Provinsi Aceh akan menawarkan skema penentuan tarif yang lebih rasional pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun Plt Gubernur Nova tidak menjelaskan detail tarif rasional yang dimaksud.
“Kami akan berkirim surat mempertanyakan kebijakan tarif tinggi ini kepada Menhub RI dan tembusan kepada Pak Presiden,” ujar Nova.
Respons INACA
Terkait hal itu Indonesia National Air Carriers Association (INACA) pun akhirnya angkat bicara. Menurut asosiasi maskapai penerbangan Indonesia itu kenaikan harga tiket yang terjadi tak menyalahi aturan.
Sebab, kenaikan harga tiket itu tak melebihi tarif batas atas yang ditentukan pemerintah. Meski tak menyalahi aturan, INACA memutuskan untuk menyesuaikan harga tiket pesawat di beberapa rute. Keputusan ini diambil setelah mendiskusikannya dengan para maskapai dan stakeholder terkait.
“Kita berkomitmen menurunkan harga tiket diikuti komitmen positif para stakeholder,” ujar Ketua Umum INACA I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Menurut pria yang akrab disapa Ari ini, maskapai dengan stakeholder terkait telah mendiskusikan keputusan ini sejak pekan lalu.
Setelah mendengar keluhan masyarakat terkait harga tiket pesawat yang naik, Inaca memutuskan untuk menurunkannya.
“Sejak Jumat lalu kami sudah menurunkan tarif harga domestik khususnya Jakarta-Denpasar, Jakarta-Yogyakarta. Walau di tengah kesulitan maskapai nasional yang ada, kami lebih mendengar keluhan masyarakat. Intinya seperti itu," kata Ari.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia ini, penurunan tarif yang dilakukan bervariatif tergantung rute dan maskapainya.
“Jadi yang kita lakukan variatif, nanti kita cek absolutnya, jadi sampai hingga 50 sampai 60 persen, ada yang tertinggi seperti itu. Yang pasti di atas 20 persen sampai 60 persen,” ujar Ari.
Penyebab harga melangit
Kenaikan harga tiket pesawat itu ditengarai oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya karena memasuki peak season Natal dan Tahun Baru 2019.
“Jadi memang trigger-nya karena peak season. Tapi, margin memang dikarenakan adanya kenaikan variabel-variabel, avtur, kemudian kurs dan pinjaman. Karena semua airline ada utang segala macam kan,” ucap Ari.
Ari mengklaim sejak 2016 harga tiket pesawat tak pernah naik. Namun, biaya operasional penerbangan terus meningkat.