Mata Najwa Bongkar 3 Kejanggalan Sebelum Edy Rahmayadi Mundur dari Ketua Umum PSSI

Keputusan Edy Rahmayadi untuk mundur dari ketua umum PSSIdisertai dengan sejumlah kejanggalan yang terbongkar dalam program acara Mata Najwa

Instagram/edy_rahmayadi
Edy Rahmayadi mundur dari Ketua Umum PSSI 

Mata Najwa Bongkar 3 Kejanggalan Sebelum Edy Rahmayadi Mundur dari Ketua Umum PSSI

TRIBUNKALTIM.CO - Keputusan Edy Rahmayadi untuk mundur dari ketua umum PSSIdisertai dengan sejumlah kejanggalan yang terbongkar dalam program acara Mata Najwa.

Kejanggalan terkait mundurnya Edy Rahmayadi terungkap dalam acara Mata Najwayang dipandu oleh Najwa Shihab pada Rabu (23/1/2019).

Program Mata Najwa kembali mengangkat mengangkat tema soal PSSI dengan tajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 3: Saatnya Revolusi".

Dalam acara tersebut, dibahas pula soal keputusan Edy Rahmayadi yang megundurkan diri dari jabatan ketua PSSI.

Seperti diketahui, Edy Rahmayadi sebelumnya menyatakan mundur sebagai Ketua Umum PSSI saat Kongres PSSI di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort pada Minggu (20/1/2019) lalu.

Baca: Bos Persijap Jepara Buka-bukaan di Mata Najwa Terkait Surat Mosi Tidak Percaya Edy Rahmayadi

"Saya nyatakan hari ini saya mundur dari ketua. Dengan syarat jangan khianati PSSI ini. Jangan karena satu hal lain, terus kita bercokol merusak rumah besar ini. Saya mundur bukan karena saya tidak bertanggungjawab, tetapi karena saya bertanggung jawab," demikian ucap Edy dikutip dari Tribun Bali.

Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.con, dalam acara Mata Najwa terbongkar adanya upaya kudeta dari pihak tertentu yang berusaha melengserkan Edy dari jabatan ketua umum PSSI.

Terbongkarnya upaya kudeta itu ketika acara Mata Najwa membahas soal surat mosi tidak percaya terhadap Edy yang sempat beredar di media sosial.

Akan tetapi dalam acara Mata Najwa tidak dijelaskan pihak mana saja yang berupaya melengserkan Edy dari kursi PSSI.

Baca: Edy Rahmayadi Mundur dari Ketua Umum, Manajer Persib Bandung Minta Pengurus PSSI Lakukan Hal Serupa

Namun yang pasti beberapa pemilik hak suara (voters), yang diisi petinggi klub profesional dari liga tertinggi hingga terendah di bawah naungan PSSI, yang hadir di Kongres Luar Biasa PSSI ikut terlibat.

Mundurnya Edy dari jabatan tertinggi federasi pun diiringi oleh 3 hal janggal berikut.

1. Surat mosi tidak percaya yang beredar cukup janggal

Beredarnya surat itu cukup janggal. Sebab dalam pernyataan Edy Rahmayadi, ia mengatakan mundur dari jabatan.

"Edy Rahmayadi menyampaikan pengunduran diri sebagai Ketua Umum PSSI pada Kongres PSSI 2019 di Bali."

2. Imbauan untuk menandatangani surat pemberhentian Edy

Kejanggalan lainnya adalah ada imbauan kepada voters untuk menandatangani surat pemberhentian Edy, seperti yang dialami Manajer Persijap Jepara, Esti Puji Lestari.

Esti diminta untuk menandatangani surat tersebut namun ia enggan melakukannya.

"Ya, saya lihat surat itu dari rekan saya. Saya diminta tanda tangan tapi saya tidak tanda tangan disitu," ungkap Est dalam pengakuannya di Mata Najwa.

3. Voters diduga menerima sejumlah uang

Selain itu, para voters juga diyakini mendapatkan uang sebesar seribu dolar Singapura untuk menggulingkan Edy dari jabatan tertinggi federasi.

Hal itu terungkap dalam sebuah rekaman suara yang diputar dalam acara Mata Najwa.

Salah satu voter mengaku adanya kucuran dana yang dibagikan dalam pertemuan sebelum kongres, yakni di Hotel Kuningan, Jakarta.

Voter tersebut mengatakan bahwa pertemuan itu membahas soal tiga skenario menjatuhkan Edy Rahmayadi.

Selain itu, nama Manajer Madura United, Haruna Soemitro juga disebut hadir dalam pertemuan tersebut.

Edy memutuskan untuk mundur dari jabatan ketua umum PSSI karena merasas gagal memimpin federasi.

Berita ini telah tayang di BolaStylo dengan judul 3 Hal Janggal yang Mengiringi Mundurnya Edy Rahmayadi dari Jabatan Ketua Umum PSSI

Sumber: BolaStylo.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved