Gegara Abu Bakar Baasyir, Yusril Ihza Mahendra Singgung Kegagalan Mahfud MD jadi Cawapres Jokowi
Yusril Ihza Mahendra menjawab kritik Mahfud MD kepada dirinya soal perannya dalam pembebasan narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir
Yusril Ihza Mahendra mengaku menyampaikan semua pembicaraan dengan Jokowi ke Menkumham Yasonna Laoly.
Soal eksekutor pembebasan itu, Yusril Ihza Mahendra malah mengkritik pernyataan Mahfud MD.
Yusril Ihza Mahendra justru melihat keanehan telaah Mahfud MD, bahwa Menkumham bisa mendelegasikan tugasnya ke Dirjen Pemasyarakatan untuk mengurusi pembebasan Abu Bakar Baasyir.
"Malah aneh apa yang dikatakan oleh Pak Mahfud bahwa Presiden harus mendelegasikan kewenangan pemberian bebas bersyarat kepada Dirjen, karena pembebasan itu adalah wewenang Menkumham," tegas Yusril Ihza Mahendra.
Sebelumnya, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD angkat bicara soal pembebasan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir.
Mahfud MD menilai ada kekeliruan prosedur dalam rencana pembebasan Baasyir.
Dia menilai rencana itu diproses secara tergesa-gesa, dan kapasitas Yusril Ihza Mahendra sebagai sosok yang turut memproses pembebasan Abu Bakar Baasyir jadi sorotannya.
"Menkumham bisa mendelegasikan ke Dirjen Pemasyarakatan. Yusril Ihza Mahendra itu kan bukan, Menkumham bukan, penasihat presiden juga bukan dia. Dia penasihat (pengacara capres incumbent) Pak Jokowi, bukan penasihat Presiden," ucap Mahfud MD kepada wartawan di UGM, Sleman, DIY, Jumat (25/1/2019). (*)