Nikmatnya Soto Balikpapan, Perpaduan Multikultur di Kota Minyak yang Dituangkan Dalam Bentuk Soto
Dewi, sapaan akrabnya, mengatakan, ide terciptanya Soto Balikpapan tersebut merupakan representasi dari beragamnya etnis dan budaya di Balikpapan.
Nikmatnya Soto Balikpapan, Perpaduan Multikultur di Kota Minyak yang Dituangkan Dalam Bentuk Soto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Keberagaman etnis dan budaya di Kota Balikpapan membuat sedikit banyak mempengaruhi berbagai sektor, mulai dari ekonomi, sosial dan budaya, hingga kulinernya.
Berbagai macam kuliner dari berbagai daerah dapat dijumpai di kota berjuluk Kota Minyak ini, mulai dari Soto Makassar, Soto Banjar, Sate Madura, dan lain sebagainya.
Terlena dengan tersedianya kuliner dari berbagai macam daerah tersebut, membuat kuliner asli Balikpapan kurang terlihat akselerasinya.
Ini Tarif dan Cara Pelaku Cari Pasien Aborsi, Pernah Pasang Iklan di Instagram
BNK PPU Lakukan Tes Urine di Sejumlah OPD, 2 Tenaga Harian Lepas Positif Narkoba
Penyedia Jasa Aborsi di Balikpapan Terbongkar, 7 Orang Jadi Tersangka, Ini Peran Masing-masing
Dari keresahan tersebut, Nidia Andewi, tergerak untuk menambah khasanah di dunia kuliner Balikpapan yang diberi nama Soto Balikpapan.
Soto Balikpapan dapat Anda temui di Eatsotic Food Avenue Pentacity Mall 1st Floor dengan nama Soto Balikpapan D'Lingiss, dan di kawasan Martadinata.
Dewi, sapaan akrabnya, mengatakan, ide terciptanya Soto Balikpapan tersebut merupakan representasi dari beragamnya etnis dan budaya di Balikpapan.
Soto Balikpapan merupakan perpaduan dari Soto Makassar, Soto Banjar dan Soto Lamongan.
"Jadi awal mula ide Soto Balikpapan itu, saat saya sedang jalan dengan teman-teman saya. Nah, ketika lapar, pilihan makanan yang diinginkan berbeda-beda, temen saya yang Banjar pengen Soto Banjar, yang orang Bugis pengen Soto Makassar. Nah dari situlah saya terfikir, mengapa tidak ada Soto Balikpapan. Lalu selama 2 tahun saya coba racik bumbunya dan 2016 baru bisa disajikan kepada masyarakat luas," ujar Dewi.
Di dalam semangkuk Soto Balikpapan terdapat bahan-bahan makanan seperti soun, wortel, kol, kecambah, suwiran daging sapi dan iga.
Meskipun Soto Balikpapan merupakan perpaduan antara berbagai soto dari luar daerah, namun kuah yang diciptakan Dewi tetap menggunakan bahan makanan lokal yang memiliki rasa yang khas, yaitu Terong Asam Dayak untuk komposisi kuahnya.
"Saya angkat Terong Asam Dayak karena buah lokal ini sudah mulai tidak dikenal oleh masyarakat kita sendiri," ujarnya.
Menyayat Hati, Tepat di Hari Ultah, David Temukan Istrinya Tewas Saat Menginap dengan Selingkuhan
Vanessa Angel Pingsan dan Dievakuasi dengan Kursi Roda ke RS Bhayangkara
Selalu Jaga Makanan Saat Hamil, Artis Saphira Inda Sesak Napas Sebelum Tutup Usia
Selain itu, lanjut Dewi, selain untuk menambah cita rasa yang berbeda pada sotonya, Terong Asam Dayak juga memiliki beragam manfaat bagi tubuh.
"Terong Asam Dayak juga berfungsi untuk menetralisis lemak yang ada pada iga," tambahnya.
Soto Balikpapan dapat dinikmati hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 29.000, dengan pilihan Soto Balikpapan Iga Komplit atau Soto Balikpapan Daging Sapi, sudah termasuk nasi.
Selain itu, Dewi juga menyediakan sate-satean telur puyuh dan usus ala angkringan, juga makanan ringan khas lokal seperti Bingka Te'lala, Ote-Ote, Mageli dan lain sebagainya.
Dewi mengatakan, pada hari-hari biasa, Soto Balikpapan dapat terjual kurang lebih 50-60 mangkuk, sedangkan pada akhir pekan Dewi bisa menyajikan hingga 100-120 mangkuk.
Ditanyai tentang nama D'Lingis, Dewi menjelaskan bahwa huruf 'D' diambil dari inisial namanya, sedangkan kata 'Lingis' berasal dari Bahasa Banjar yang artinya habis tak bersisa.
"Jadi harapannya apa yang saya usahakan bisa selalu habis terjual," ujarnya.

Dengan terciptanya Soto Balikpapan sejak 2016 tersebut, Dewi berharap agar Soto Balikpapan dapat turut memeriahkan kuliner nusantara menambah putra-putri daerah menjadi tuan rumah di kota sendiri.
"Soto Balikpapan tercipta karena saya ingin Balikpapan mempunyai sesuatu yang nantinya bisa bersaing memeriahkan kuliner yang ada di Indonesia, terutama Balikpapan," tuturnya.
Sementara itu, Santoso Kurniawan, Manager Eatsotic Food Avenue Pentacity Mall mengatakan, hadirnya Soto Balikpapan sejalan dengan tema Eatsotic yaitu kuliner nusantara.
"Soto Balikpapan adalah salah satu soto yang berbeda dengan soto yang lain. Didalamnya pun ada yang berbeda yaitu terong asam dayak. Ketika kita coba, itu rasanya benar-benar beda sekali dengan soto-soto yang pernah ada disini. Makanya Eatsotic yakin, dengan adanya Soto Balikpapan kita juga memajukan makanan khas di Balikpapan dan bisa sama sama maju," ujar Santoso.(*)