Gunung Karangetang Siaga (Level III), Badan Geologi Minta Warga di 3 Kampung Segera Dievakuasi

Informasi terbaru yang diunggah perihal ancaman bahaya hingga imbauan kepada masyarakat lantaran Gunung Karangetang berstatus Siaga atau Level III.

Editor: Doan Pardede
TRIBUN MANADO/ALPEN MARTINUS
Guguran lava dari erupsi Gunung Karangetang bergerak melalui kali Batuare dan Malebuhe, di Kepulauan Siau Sulawesi Utara, Selasa (5/2/2019). Guguran lava tersebut telah menutup jalan yang merupakan akses dari desa Kawahang ke Batubulan kecamatan Siau Barat Utara. TRIBUN MANADO/ALPEN MARTINUS 

Peningkatan kegempaan guguran tersebut berkontribusi pada penambahan jangkauan guguran lava maupun awan panas guguran.

3. Pemantauan visual

Pemantauan visual menunjukkan bahwa aktivitas G. Karangetang saat ini berpusat di Kawah Dua (Kawah Utara) dan didominasi oleh aktivitas bertipe efusif yaitu berupa aliran dan guguran lava dominan ke arah Baratlaut-Utara.

Saat ini guguran lava maupun awan panas guguran teramati keluar dari Kawah Dua mengarah ke Kali Sumpihi (barat) sejauh lk. 1000 m, ke Kali Batuare (Baratlaut-Utara) sejauh lk. 1000 – 2000 m dan ke kali Malebuhe (Baratlaut-Utara) sejauh lk. 2500 – 2900 m.

 Inilah Daftar Proyek Infrastruktur di Indonesia yang Dibiayai Melalui Utang, Waduk hingga Jalur KA

Mengejutkan! Terlalu Sering Makan 6 Bagian Tubuh Ayam Ini Ternyata Berbahaya untuk Kesehatan

Cerita Raja Copet Tomo, 25 Tahun Tak Pernah Tertangkap, Punya Jam Kerja hingga Jimat di Kelamin

Imlek 2019 : 10 Hal Tentang Tahun Baru Imlek, Kenapa Bukan 1 Januari hingga Tiket Lebih Cepat Habis


4. Anomali panas di area kawah

Citra satelit termal Modis secara rutin merekam adanya anomali panas di area Kawah Dua hingga ke lereng arah Baratlaut-Utara dengan daya berkisar 1-100 MW.

Citra satelit mengindikasikan bahwa aktivitas erupsi efusif G. Karangetang saat ini berlangsung secara intensif dan belum menunjukkan indikasi penurunan.

5. Erupsi bersifat efusif

Saat ini erupsi yang paling dominan terjadi di G. Karangetang bersifat efusif (guguran lava dan awan panas guguran) namun juga berpotensi untuk disertai erupsi eksplosif skala kecil seperti erupsi tipe strombolian (erupsi dengan lontaran batu/lava pijar disertai abu).

Indikasi untuk terjadinya erupsi eksplosif dengan skala besar belum teramati.

Data pemantauan menunjukkan bahwa jangkauan guguran lava maupun awan panas guguran berpotensi untuk bertambah terus hingga ke laut karena data kegempaan masih mengindikasikan adanya efusi lava menerus dari Kawah Dua.

6. Imbauan untuk warga

Berdasarkan analisis data pemantauan dan evaluasi potensi bencananya maka Status G. Karangetang masih tetap berada di Level III (Siaga), namun dilakukan perubahan penambahan zona bahayanya.

Atas status Level III (Siaga), direkomendasikan sebagai berikut:

1. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona perkiraan bahaya yang meliputi radius 2.5 km dari puncak Kawah 2 (utara) dan Kawah Utama (selatan) dan area perluasan sektoral dari puncak kearah Barat-Barat laut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved