Butuh Rp 40 Juta dan 150 Drum untuk Angkat Kapal yang Karam Akibat Meledaknya KM Amelia

Kapal yang karam ini biasanya digunakan mengangkut semen, pupuk dan barang kebutuhan pokok ke kawasan Mahakam Ulu, Belayan serta Wahau.

TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto memantau langsung pencarian. Personelen B Pelopor Brimob Polda Kaltim melakukan pencarian dengan menyelam disekitar lokasi kapal tenggalam, Rabu (6/2/2019). 

Sekitar 150 drum harus disiapkanuntuk mengangkat kapal tersebut.

"Jadi drum diisi air dahulu, lalu ditenggelamkan ditaruh di bawah kapal, setelah itu didorong airnya menggunakan angin, jadi terisi angin drumnya," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, ledakan dahsyat menggelegar disekitar kawasan Sungai Kunjang, sekitar pukul 21.00 Wita, Selasa (5/2/2019).

Ledakan tersebut terdengar hingga radius 5 Km lebih, yang membuat warga sekitar panik.

Ledakan itu sendiri berasal dari KM Amelia yang sandar di dermaga SI Mahakam, jalan KH Mas Mansyur yang membawa ratusan tabung gas elpiji dan sembako, yang akan dikirim menuju Biduk biduk, Berau.

Akibat kejadian itu, diduga masih terdapat dua korban lagi yang belum ditemukan, yakni Arman (25) dan Jamaluddin (50).

Sementara korban yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit, yakni Muchtar (20) dan Yordan Ardan Ali (20), serta korban meninggal dunia atas nama Ramadhan (20), yang sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit terdekat. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved