Pernah Wakili Indonesia ke Brasil, Begini Kiat Sukses BPBD Bontang Jadi yang Terbaik se-Kaltim
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang sukses menjadi instansi BPBD terbaik se-Kalimantan Timur.
Pernah Wakili Indonesia ke Brasil, Begini Kiat Sukses BPBD Bontang Jadi yang Terbaik se-Kaltim
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang sukses menjadi instansi BPBD terbaik se-Kalimantan Timur.
BPBD Bontang menyabet dua penghargaan sekaligus untuk kategori Bidang Penyelenggaraan Pencegahan dan Kesiapsiagaan serta kategori Bidang Penyelenggaraan Kedaruratan dan Logistik dari BPBD Provinsi Kaltim.
Prestasi yang ditorehkan BPBD Bontang bukan hal baru. Bahkan, instansi yang dipimpin Ahmad Yani ini menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia ke Bogota, Brasil pada 2017 lalu.
10 Sekolah di Kota Tepian Disambangi Pucuk Cool Jam
Meski ada Kelonggaran Usia di Sscasn, Tak Semua Jabatan Bisa Diisi P3K, Pahami Bedanya dengan PNS
Mau Hilangkan Status Sedang Mengetik di WhatsApp? Begini Cara Mudahnya
Tribunkaltim.co coba mengulik kinerja BPBD Bontang. Manajerial dalam mengelola informasi data menjadi kunci keberhasilan Bpbd Bontang.
Kepala BPBD, Ahmad Yani punya cara tersendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Riset mendalam tentang medan dan penggunaan strategi tepat sesuai dengan jenis bencana menjadi kunci kinerja BPBD memuaskan.
BPBD Bontang menjadi satu-satunya intansi yang memiliki data akurat tentang potensi bencana hingga ke tingkat RT. Poin inilah yang mengantarkan Yani-begitu biasa disapa bersama Bpbd menyabet penghargaan terbaik.
Ada 15 Kelurahan di Bontang yang terdiri dari 500an RT masing-masing sudah dipetakan sesuai potensi bencana.
“Kalau mungkin pemetaan bencana itu hanya sampai di kelurahan kami sampai ke tingkat RT,” ujar Yani kepada tribunkaltim.co saat ditemui di ruangan kerjanya, Jumat (8/2/2019).

Berbekal dengan hasil riset dan data, BPBD bekerja sesuai dengan jenis bencana daerah setempat. Misalnya, Kelurahan Loktuan memiliki dua potensi bencana yakni Kebakaran dan Tanah Longsor.
Penanganan kebakaran, dilakukan dengan mengedukasi warga supaya memiliki Alat Pemadam Api Ringan (Apar) di tiap rumah warga. Sedangkan, untuk tanah longsor petugas mengimbau pemilik rumah untuk mempebaiki struktur bangunan agar bisa meminimalisir ancaman bencana longsor.
“Jadi kami punya titik potensi bencana itu dari rumah ke rumah, kami sudah petakan. Nah kami temui pemilik bangunan kami minta supaya menguatkan bagian-bagian rumahnya agar bisa meminimalisir potensi bencana longsor,” ujar dia.
Dengan data yang dikantongi, petugas telah siaga apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Penanganannya sesuai dengan kondisi bencana di daerah setempat.
Tidak hanya itu, Yani bersama 40 orang pegawainya dibekali dengan kemampuan tanggap darurat. Seluruh karyawan menguasai tiga keahlian yakni, penyelamatan di atas air, penanganan saat kebakaran dan menguasai penanganan pertolongan pertama korban kecelakaan.
Dari keahlian mereka ditularkan kepada masyarakat baik melalui sekolah, takmir masjid, gereja dan rumah ibadah lainnya. Hampir setiap hari, pihaknya mengisi materi pencegahan dan penanganan bencana di masyarakat.
Persipura Jayapura Tersingkir oleh Klub Liga 3 di Piala Indonesia
Warga aktif meminta BPBD membekali mereka dengan keahlian tanggap bencana. Misalnya, pelatihan kepada pelajar sekolah tentang bertahan hidup saat terjadi bencana di perairan. Selain itu, upaya penyelamatan saat kebakaran terjadi di bangunan sekolah yang tinggi.
“Kami edukasi mereka, dari mereka nantinya akan menyampaikan ke orang-orang sekitarnya. Nah, kami tekankan semua pihak agar memiliki alternatif saat bencana terjadi,” kata dia.
Diakhir dia mengatakan, potensi bencana di seluruh wilayah niscaya ada. Upaya penanganannya harus berdasarkan riset agar kinerja lebih efektif dan efisien. (*)