Pilih Musnahkan 1,5 Hektare Pohon Cabainya Dibanding Memanen, Petani Kulon Progo Ungkap Alasannya

Sukarman (60) yang memiliki lahan cabai seluas 1,5 hektari di Desa Bugel, Kulon Progo, memilih memusnahkan ladang dan tanaman cabainya.

(KOMPAS.com/ DANI J)
Seorang petani di Desa Bugel, Kulon Progo, Sukarman menunjukkan ladang cabai keriting seluas 1,5 hektar yang sudah menjadi coklat akibat disemprot penghancur gulma. Sukarman beralasan, petani rugi karena harga cabai jeblok. Mereka mempertimbangkan untuk mengganti dengan tanaman lain. 

Panen raya terjadi serentak di berbagai daerah hingga membuat produksi komoditas itu melimpah.

"Tidak ada impor. Itu hukum ekonomi, karena barang melimpah, harga anjlok," katanya.

Ia bersama dinas lain terkait sempat berinisiatif menggelar Bazar Cabai di komplek perkantoran dinas untuk menampung hasil panen petani, beberapa waktu lalu.

Pada event itu, harga cabai dihargai lebih tinggi dengan sasaran pembeli para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dengan hal itu, diyakini dapat meringankan penderitaan petani, serta memupuk kepedulian para ASN terhadap nasib petani.

Langkah lain juga dilakukan dengan melakukan koordinasi kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk berkoordinasi dengan direktorat terkait.

Pertemuan itu khusus untuk membahas permasalahan yang dihadapi para petani cabai.

"Saya sedang tugaskan Kabid ke Jakarta untuk bahas masalah cabai ini. Belum tahu hasilnya ini," pungkasnya. (TribunWow.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pilih Musnahkan 1,5 Hektare Pohon Cabainya daripada Panen, Petani Kulon Progo Ungkap Alasannya, http://wow.tribunnews.com/2019/02/10/pilih-musnahkan-15-hektare-pohon-cabainya-daripada-panen-petani-kulon-progo-ungkap-alasannya?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved