Lidah Mertua Dihargai Jutaan Rupiah di Luar Negeri, Ini 12 Manfaatnya dari Obat hingga Serap Polusi
Jarang disadari, Lidah Mertua ternyata memiliki sejumlah kandungan yang sangat bermanfaat bagi manusia, bisa untuk obat hingga mengurangi polusi udara
Penulis: Doan Pardede | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO – Sansevieria atau Lidah Mertua adalah marga tanaman hias yang biasa ditanam masyarakat untuk memperindah rumah atau halaman.
Bentuknya Lidah Mertua ini tajam di ujung serta memanjang lurus ke atas, namun ada juga yang melebar ke samping atau melengkung.
Tanaman hias Lidah Mertua ini biasanya diletakkan di dalam rumah. Sebab, Lidah Mertua memang paling cocok tumbuh dalam kondisi sedikit air dan cahaya.
Sehingga Lidah Mertua sedikit tidak cocok jika diletakkan di luar rumah.
Paling unik dari tanaman Lidah Mertua ini adalah mampu bertahan hidup di tempat yang kering maupun lembab sekalipun.
Namun yang mungkin jarang disadari, Lidah Mertua ternyata memiliki sejumlah kandungan yang sangat bermanfaat bagi manusia, salah satunya untuk mengatasi polusi udara.
Berkebun Bikin Lingkungan Segar dan Indah, Yuk Ikuti 7 Trik Mudah Ini Merawat Tanaman
Ekspose Hasil Penelitian, BPE2HD Paparkan Khasiat Beberapa Tanaman Obat
Jika biasanya tanaman Lidah Mertua ini dijual relatif murah di Indonesia, maka tidak demikian di luar negeri.
Berdasarkan pantauan Tribukaltim.co di situs Tokopedia.com pada, Kamis (14/2/2019), Lidah Mertua dijual cukup murah, bahkan sudah bisa didapat dengan hanya Rp 6.500 saja.
Harga Rp 6.500 ini juga sudah termasuk polibag dan pupuk.
Tapi di luar negeri, harga Lidah Mertua bisa berkali-kali lipat lebih mahal ketimbang di Indonesia.
Seperti dilansir oleh situs Amazon, Lidah Mertua ini dijual seharga 84,99 USD atau sekitar Rp 1,2 juta.

Jadi Komoditas Ekspor
Dilansir olen Tribun Medan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya keras memperkuat perekonomian nasional melalui surplusnya neraca perdagangan.
Tahun 2018 lalu, Kementan sudah berupaya memacu peningkatan volume ekspor.
Selain Lidah Mertua, Kementan saat itu juga memberikan perhatian pada tanaman Bambu Suji.