Pilpres 2019

5 Momen Debat Capres 2019 Jilid II Jokowi vs Prabowo yang Paling jadi Sorotan

Debat Capres 2019 edisi kedua yang mempertemukan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, Minggu (17/2/2019) malam, berlangsung seru

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Dari kiri ke kanan; Capres nomor urut 01 Joko Widodo alias Jokowi, Ketua KPU Arief Budiman, dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam forum Debat Capres 2019 jilid II di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) malam. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Proyeksi tersebut disampaikan Google dalam laporannya bersama Temasek di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Di Asia Tenggara, ada 7 perusahaan unicorn, 4 di antaranya berada di Indonesia. Perusahaan tersebut adalah Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

Pemerintah Indonesia menargetkan tahun 2019 ini ada start up yang bisa menjadi unicorn kelima.

4. Kompak Masalah Tambang

Saat debat membahas masalah tambang, Prabowo justru mengajak Jokowi untuk tidak perlu memperpanjang debat meski ia masih diberi waktu oleh moderator.

"Saya kira cukup ya masalah ini. Untuk apa bertele-tele lagi. Saya kira dalam hal ini kita sama. Kita ingin memberantas pencemaran lingkungan. Jadi begini, kalau kita berbeda jangan diadu-adu terus. Kalau tidak ada terlalu banyak perbedaan untuk apa kita ribut lagi, ya kan pak?" kata Prabowo disambut riuh penonton.

Moderator kemudian menyerahkan pada Jokowi untuk menanggapi.

"Ya, saya setuju saja," jawab Jokowi yang juga disambut riuh tepuk tangan penonton.

Sebelumnya, terkait masalah tambang di Indonesia, Prabowo berjanji akan bersikap tegas terhadap pelaku-pelaku usaha tambang yang tidak menaati ketentuan.

"Banyak kasus, perusahaan itu sudah tidak ada di Indonesia. Dia bekerja di sini, eksploitasi SDA kita, tapi begitu selesai dia tinggalkan. Ini kita bisa kejar melalui saluran pengadilan internasional. Karena itu, jika diberi amanah memimpin, saya akan benar-benar fokus ke situ," kata Prabowo.

"Kita hargai semua usaha pemerintah, tapi kita juga harus waspadai perusahaan multinasional, dia sangat kuat. Kita alami ini di beberapa tempat. Siapa pun nanti (yang memimpin), kita harus lebih galak lagi mengejar pelaku pencemaran lingkungan hidup yang tidak mentaati ketentuan," tegas Prabowo.

Sementara itu, Jokowi menyebut pemerintah sejak 2015 sudah bekerja sama dengan KPK terkait gerakan penyelamatan sumber daya alam.

"Banyak yang sudah dikerjakan. Disamping penegakan hukum, kita juga telah mengerjakan banyak hal," kata Jokowi.

Jokowi mencontohkan reklamasi tambang Bukit Asam di Sumatera Selatan.

Kini, lubang-lubang bekas galian tambang di wilayah itu sudah menjadi hutan.

Ada juga yang berubah menjadi kolam ikan besar hingga objek wisata.

"Ini (masalah tambang) bisa satu per satu kita selesaikan. Karena itu perlu pengawasan bersama di  kementerian, provinsi, kabupaten/kota," kata Jokowi.

5. Tanah Prabowo di Kaltim dan Aceh Tengah

Momen yang paling menjadi sorotan dalam Debat Capres 2019 edisi kedua adalah ketika Jokowi terang-terangan mengungkap kepemilikan lahan Prabowo.

Saat itu, Jokowi sedang menjelaskan tentang pembagian sertifikat kepada masyarakat.

Sertifikat tersebut dibagikan sebagai langkah untuk mewujudkan tujuan dari reformasi agraria.

Selain itu, pembagian sertifikat juga memiliki dampak positif dari segi hukum dan ekonomi kepada penerimanya, imbuh Jokowi.

Pasalnya, sertifikat tersebut bisa dijadikan sebagai agunan saat ingin mendapatkan modal di bank.

"Agar mereka memiliki hak hukum atas tanah mereka sendiri."

"Sisi hukum ada, sektor keuangan mereka juga memiliki."

"Inilah pentingnya redistribusi aset reforma agraria," kata Jokowi.

Pemaparan Jokowi tersebut ditanggapi oleh Prabowo dengan menyebut bahwa permasalahan bangsa bukan hanya soal pendistribusian lahan. Tetapi minimnya lahan di masa depan.

Karena menurut Prabowo, penduduk jumlahnya bertambah, sedangkan lahan tidak bertambah jumlahnya.

"Tak ada lagi lahan untuk kita bagi, kami strateginya beda," kata Prabowo

Di penutup tanggapannya, Prabowo menegaskan bahwa pihaknya akan mewujudkan amanat UUD 1945 Pasal 33, yang mana sumber daya alam harus dikuasai oleh negara.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi sontak menyebut bahwa Prabowo memiliki lahan ratusan ribu hektare di beberapa daerah.

"Pak Prabowo memiliki lahan luas di Kalimantan Timur, sebesar 220 ribu hektare," kata Jokowi.

"120 ribu hektare di Aceh Tengah."

Jokowi menegaskan pada masa pemerintahannya, ia tidak membagikan sertifikat bagi pemilik lahan luas.

"Bahwa pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi ini kemudian dijawab oleh Prabowo di penghujung debat.

Saat menyampaikan pernyataan pamungkas, Prabowo mengakui bahwa penguasaan lahan seluas 220.000 hektare yang berada di Kalimantan Timur itu benar adanya.

Namun, Prabowo menegaskan, status lahan tersebut merupakan Hak Guna Usaha (HGU).

"Saya juga minta izin tadi disinggung tentang tanah yang katanya kita kuasai di berbagai tempat. Itu benar," kata Prabowo saat menyampaikan kalimat pamungkas pada Debat Capres 2019 edisi kedua, dilansir Kompas.com.

Dengan status HGU, Prabowo mengatakan, lahan tersebut merupakan lahan milik negara.

Dengan begitu, bila sewaktu-waktu negara ingin mengambil, Prabowo akan merelakannya.

"Dan kalau untuk negara saya rela kembalikan itu semua. Tapi daripada jatuh ke orang asing, lebih baik saya yang kelola," kata Prabowo.

(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)

Jangan lupa follow Instagram tribunkaltim:

Subscribe channel YouTube newsvideo tribunkaltim:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved