Puisi Neno Warisman
PBNU Tanggapi Puisi Neno Warisman, Tuhan yang Kita Sembah Allah Bukan Pilpres
Puisi Neno Warisman ditanggapi PBNU yang nyatakan tidak etis sikap dari Neno Warisman. Pengandaikan pilpres sebagai perang adalah kekeliruan.
TRIBUNKALTIM.CO -Puisi yang dibacakan oleh Neno Warisman dalam event malam Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat menjadi pusat perhatian banyak pihak.
Puisi ini sempat viral juga di lini dunia maya. Banyak pihak yang menyayangkan atas puisi yang didengungkan dalam kegiatan Malam Munajat 212.
Satu di antaranya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), organisasi muslim terbesar di Republik Indonesia.
MAMAMOO Konser Kenakan Busana Batik, Moonbyul dan Hwasa jadi Trending Topic Twitter
Puluhan Kapal Nelayan Ludes Terbakar Diduga Korsleting listrik, Polisi Terus Dalami Kasusnya
Profil Pemain Baru Persija Jakarta, Steven Paulle, Bek Asing yang Kerap Cetak Gol
Soal puisi dalam malam Munajat 212, PBNU ingatkan Neno Warisman tak mengandaikan pilpres sebagai perang. Neno Warisman membaca puisi di acara malam Munajat 212 di Monas.
Doa Neno Warisman memicu kontroversi di masyarakat. Video Neno viral di medsos seperti di antaranya di Twitter.
Ketua PBNU Robikin Emhas mengingatkan sang Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman untuk tidak mengandaikan pemilihan presiden sebagai perang.
"Pengandaikan pilpres sebagai perang adalah kekeliruan. Pilpres hanya kontestasi lima tahunan," kata Robikin melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Robikin menanggapi puisi Munajat 212 yang dibacakan Neno pada malam Munajat 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2).
Puisi yang Neno kontroversial pada penggalan berikut ini:
"Namun, kami mohon jangan serahkan kami kepada mereka yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak, cucu kami."
"Dan jangan, jangan kau tinggalkan kami dan menangkan kami."
"Karena jika engkau tidak menangkan kami, (kami) khawatir Ya Allah, kami khawatir Ya Allah, tak ada lagi yang menyembah Mu."
Menurut Robikin, sengaja atau tidak sengaja Neno Warisman mencoba dalam membawa orang pada peristiwa Perang Badar pada awal sejarah Islam.
Saat itu pasukan muslim yang berjumlah 319 orang bersenjata seadanya berhadapan dengan seribuan musuh bersenjata lengkap yang berusaha mengenyahkan kaum muslimin.
Nabi Muhammad SAW pun berdoa memohon pertolongan Allah agar memenangkan kaum muslimin.
Robikin mengatakan, capres-cawapres peserta Pilpres 2019, Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga, seluruhnya beragama Islam.
Amido Balde Top Skor Sementara, Ada Yang Tahu dari Negara Mana Dia? Ini Jelasnya
Melihat Makam Tua Belanda di Asrama Bukit Balikpapan, Batu Nisan Bertuliskan Gaya Belanda
"Lalu atas dasar apa kekhawatiran Tuhan tidak ada yang menyembah kalau capres cawapres yang didukung kalah? Apa selain capres cawapres yang didukung bukan menyembah Tuhan, Allah SWT?" tukas Robikin.
"Tak usah berusaha mengukur kadar keimanan orang. Apalagi masih terbiasa ukur baju orang lain dengan yang dikenakan sendiri," tambah Robikin.
Soal Puisi Neno Warisman, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Anggap Konteksnya Tidak Tepat
Link Live Streaming Timnas U-22 Indonesia vs Vietnam, Tanding Minggu (24/2/2019) Sore Nanti
7 Link Live Streaming SBS Inkigayo, Tayang Hari Ini Pukul 13.50 WIB, Ada ITZY hingga LOONA
Menurut Robikin, berdoa merupakan bagian dari cara membangun hubungan baik dengan Allah SWT.
Islam memberi panduan tata cara berdoa, yang antara lain dengan adab yang baik, dengan penuh sopan santun serta tidak memanipulasi fakta.
"Ingat, Tuhan yang kita sembah adalah Allah SWT, bukan pilpres, bahkan bukan agama itu sendiri," kata lulusan Pesantren Miftahul Huda Gading, Malang, Jawa Timur itu.
Dikatakannya, pilpres merupakan proses demokrasi biasa. Tentu akan ada yang dinyatakan terpilih dan tidak terpilih.
"Karena itulah, konstitusi maupun regulasi lain tidak menggunakan istilah menang dan kalah," kata Robikin. (Antara)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Munajat 212 - PBNU Ingatkan Neno Warisman Tak Mengandaikan Pilpres 2019 sebagai Perang, http://wartakota.tribunnews.com/2019/02/23/munajat-212-pbnu-ingatkan-neno-warisman-tak-mengandaikan-pilpres-2019-sebagai-perang?page=all.
Editor: Hertanto Soebijoto