BREAKING NEWS - ODGJ Tusuk Anak Berkebutuhan Khusus, Diduga Gara-gara Uang Rokok
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita, Senin (25/2/2019) siang tadi di Gang Amal, RT 18, Samarinda Ilir.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Warga sekitar Jalan P Hidayatullah dibuat heboh dengan aksi penikaman yang dilakukan oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita, Senin (25/2/2019) siang tadi di Gang Amal, RT 18, Samarinda Ilir.
Informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co, pelaku atas nama Danuar Nur Hakiki alias Junaidi (40), yang sehari-hari berprofesi sebagai juru parkir (jukir), meminta uang kepada korban berinisial RS (15) yang juga berprofesi sebagai jukir di sekitar Jalan P Hidayatullah.
Pelaku meminta uang untuk membeli rokok. Namun, korban tidak memberikan uang yang diminta pelaku.
Diduga hal itulah yang membuat pelaku menikam korban dengan senjata tajam.
Usai aksi penikaman itu dilakukan, korban yang dikabarkan anak disabilitas, langsung dilarikan ke rumah sakit guna menjalani perawatan.
Sedangkan pelaku, dikabarkan sempat kembali ke kediamannya, di Gang Pelita, sebelum akhirnya melarikan diri, menghindari sergapan warga dan kepolisian.
"Korbannya anak disabilitas, yang nusuk orang stres. Habis nusuk itu dia masuk ke Gang nya, sepertinya dia naik ke atas rumah warga, ini masih dicari," ucap salah satu warga, Hendra Ahmad (29), Senin (25/2/2019).
Dayat (45), warga lainnya menjelaskan, pelaku memang kerap mengamuk dan tidak jarang merusak dagangan warga.
"Sering ngamuk, bawa sajam. Sering ngambur warung, toko orang di sini. Yang jelas bukan gelandangan, ada tempat tinggalnya di Gang Pelita," jelasnya.
Baca juga:
Pengguna WhatsApp Bisa Screenshot Chat Panjang; Cukup Download Satu Aplikasi, Simak Langkahnya
PSG Vs Nimes - Kylian Mbappe Torehkan Rekor, Mengapa Thomas Tuchel Masih Kecewa?
58 Gol Menuju Rekor Pele, Valverde: Messi Hebat Bukan Hanya karena Torehan Golnya
Sementara itu, M Risda (54) keluarga pelaku, membenarkan bahwa yang bersangkutan (pelaku) merupakan mengidap gangguan jiwa.
Risda menyebut pelaku telah keluar masuk rumah sakit jiwa (RSJ).
"Ada sekitar empat kali masuk RSJ. Paling lama dirawat setengah bulan, setelah itu keluar lagi, nanti masuk lagi," ucapnya.
Lanjut dia menjelaskan, sehari-hari pelaku berprofesi sebagai jukir, sama dengan korban yang juga berprofesi sebagai jukir.
Dia pun tidak menyangkal, jika sepupunya itu dulu kerap membawa senjata tajam.
Namun semenjak terakhir kali keluar dari RSJ, dirinya mengaku jarang melihat pelaku membawa senjata tajam.
Namun demikian, saat diperiksa di kamar tidurnya, yang terdapat di samping rumah M Risda, didapatkan sebilah senjata tajam yang sudah berkarat.
"Dulu memang sering bawa, tapi sekarang saya tidak lihat lagi bawa sajam. Nah, sajam yang digunakan nusuk itu saya tidak tahu didapatkannya dari mana," pungkasnya.
Sementara itu, hingga pukul 17.00 Wita, belum ada kabar pelaku telah diamankan. (*)