Breaking News

Berita Video

VIDEO EKSKLUSIF - Harga di Bawah Rp 1,5 Juta Per Kubik, HPH Enggan Produksi Kayu

"Adanya di pelosok seperti Mahakam Ulu. Di ujung-ujung. 50 kilometer dari jalan atau sungai, itu sudah dekat," kata Wayan.

tribunkaltim.co/ Nevrianto
KAYU GELONDONGAN- Kapal tug boat didekat tongkang muatan kayu gelondongan di perairan Sungai Mahakam Kota Samarinda.Kayu merupakan salah satu produk Sumber Daya Alam (SDA) turut menopang perekonomian Kaltim. 

Wayan mengungkapkan, produksi kayu hutan alam saat ini berada di kisaran 800 ribu hingga 1 juta kubik per tahun. Dari 53 IUPHHK Hutan Alam (HA) di Kaltim, hanya tersisa 40 perusahaan yang aktif.

Alligator dari MONSTA X Dapat Penghargaan Pertama, #ALLIGATOR1stWin jadi Trending Topic Twitter

Seorang Wisatawan Malaysia Tewas, Diduga Alami Dekompresi Saat Menyelam di Pulau Kakaban

Nilai jual kayu hutan alam yang diproduksi IUPHHK-HA belakangan kian terhimpit. Melimpahnya stok kayu dari hasil konversi hutan menjadi lahan sawit, pertambangan, turut memengaruhi harga kayu yang dihasilkan IUPHHK-HA.

 Wayan berharap, ada regulasi yang membedakan harga antara kayu yang diproduksi secara lestari pada IUPHHK-HA, dengan kayu hasil land clearing yang disebut Izin Pemanfaatan Kayu (IPK).

"Kayu IPK ini diproduksi dengan biaya rendah. Tak ada kewajiban lingkungan dan sebagainya. Tak jauh dari akses pengangkutan. Sedangkan kita kayu yang diproduksi dengan biaya tinggi. Keduanya bertemu di pasar tanpa pengaturan. Ya kacau harganya," urai Wayan.

Simak Videonya :

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved