Murid Kelas VI SD Korban Rudapaksa Ayah dan Kakak Kandung Bercita-cita Menjadi Polwan
Perbuatan tersebut telah dialami korban sejak duduk di bangku kelas III SD hingga saat ini, kelas VI SD.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Dengar Aneka Permintaan Pemain Timnas U-22 Indonesia, Canda Jokowi: Ini Cari Kesempatan Namanya
Imam Besar Istiqlal Beri Informasi soal Prosesi Akad Nikah Syahrini dan Reino Barack di Jepang
Jokowi Tambah Bonus Timnas U-22 Indonesia Masing-masing Rp 200 Juta; Pelatih dan Dokter juga Dapat
Real Madrid Vs Barcelona - El Real Kalah, Media Ibukota Spanyol Jelek-jelekkan Lionel Messi
Inilah 5 Fakta Masjid Camii Tokyo, Lokasi Ijab Qabul Pernikahan Syahrini - Reino Barack
Ole Gunnar Solskjaer Panggil 3 Pemain Akademi untuk Atasi Badai Cedera Manchester United
Sedangkan ayah korban bekerja sebagai penggali dan penjaga makam.
"Saya tidak pulang, kalaupun pulang sebulan sekali. Karena bapaknya yang jaga, makanya jarang pulang," ucapnya, Kamis (28/2/2019).
Dia pun mengaku mengetahui anaknya telah menjadi korban rudapaksa suami dan anak keduanya itu dari tetangga sekitar, bukan dari anaknya langsung.
Tetanggalah yang memberitahukan hal itu kepadanya. Setelah mendengar kabar, dirinya langsung menuju Polsek Samarinda Kota untuk melaporkan kejadian itu.
"Anak saya ini cerita sama orang kampung, lalu saya diberi tahu. Setelah itu saya tanya anak saya, dan memang benar. Lalu saya laporkan ke kepolisian," ujarnya.
"Dia (korban) cerita sudah sering, tidak cerita ke saya karena takut."
Lanjut dia menjelaskan, akibat terungkapnya kejadian itu, dirinya memutuskan untuk tidak lagi bekerja di Bantuas.
Sementara ini, dirinya dan anaknya hanya mengandalkan anak pertamanya untuk mencari nafkah sebagai penggali dan penjaga makam menggantikan ayahnya yang kabur entah ke mana.
"Ada masih kakaknya, selama ini kakaknya tinggal sama neneknya. Jadi, tidak tahu apa-apa juga kalau adiknya seperti ini. Sekarang dia ini yang gantikan bapaknya," jelasnya.