Viral di Medsos
Video Viral Detik-detik Penyelamatan Bocah Korban Banjir di Ruas Jalan Tol, 'Ada Ular! Usir, Usir'
Diketahui korban yang tergenang banjir itu merupakan orangtua dan kedua balita berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah video berisi detik-detik penyelamatan diduga korban banjir Madiun viral di media sosial (medsos).
Video diduga penyelamatan korban banjir Madiun berdurasi sekitar 9 menit pemilik akun Facebook Nanda Sapto Wati, pada Kamis (7/3/2019).
Diduga kuat lokasi tersebut adalah ruas jalan tol Madiun yang memang menjadi salah satu titik yang cukup parah diterjang banjir Madiun.
Saat merekam kondisi banjir, perekam video dikejutkan dengan pemandangan seorang pria menggendong anak dan berteriak "tolong mas, tolong!," di sisi kiri jalan.
Banjir Besar Landa Kabupaten Madiun, Pertama Kali Banjir Tutup Jalan Tol
Begini Parahnya Banjir Madiun di Video Viral, Separuh Tol jadi Kolam hingga Ada Mobil Terperosok

Seperti dilansir oleh Tribunnews.com, diketahui korban yang tergenang banjir itu merupakan orangtua dan kedua balita berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.
"Wonge mesakne kui lho. Kae lho nggowo tas kresek kae lho (orangnya kasihan itu loh, bawa-bawa tas kresek)," ujar penumpang pria yang ada di bagian depan mobil.
"Tolong mas, tolong," teriak pria yang ada di genangan banjir itu.
"Enek cah cilik e (ada anak kecilnya)," ucap penumpang pria lainnya yang ada di bagian depan mobil.

Penumpang pria mobil tersebut kemudian memutuskan untuk turun dari kendaraannya.
Tampak pengendara kendaraan lainnya sudah turun terlebih dahulu untuk turut memberikan bantuan.
"Ya Allah kae bayek yah, Ya Allah (Ya Allah itu bayi yah)," teriak wanita perekam video.
Mereka berhenti di tepi jalan tol, kemudian memutuskan untuk membantu warga yang tergenang banjir itu.
Bahkan, ada anggota keluarganya yang masuk ke dalam genangan banjir itu agar dapat segera menyelamatkan balita itu.
"Anak e, anak e sing penting. Jero lho yah (anaknya yang penting. Dalam lho yah)," kata wanita itu memperingati lelaki yang hendak membantu itu.
Balita yang menjadi korban banjir itu kemudian dapat diselamatkan oleh seorang anggota keluarga penumpang itu.
Waduk Benanga Terancam Tambang, Pemerhati DAS Ingatkan Banjir Besar Kota Samarinda Tahun 1998
Banjir yang Terjang 150 Rumah di Bandung Dinilai Aneh dan Ada yang Janggal, Sutopo: Alam Berubah!

Wanita perekam video pun terdengar menangis sembari menyebut nama Tuhan saat melihat proses penyelamatan itu.
"Ya Allah selamatkanlah mereka Ya Allah," sebut wanita perekam video.
Balita yang berhasil diselamatkan warga terlihat menangis lantaran ingin bersama ibunya yang masih berada di genangan banjir.
Warga kemudian mencoba menyelamatkan balita lainnya dengan menggunakan sebilah bambu yang tergenang tak jauh dari posisi mereka.
Banjir itu tampak setinggi leher orang dewasa.
Saat proses penyelamatan tersebut, warga yang hadir kemudian dikejutkan dengan adanya ular yang tergantung di pohon tempat ibu korban berpegangan.
"Ulo...ulo(ular...ular)," ujar salah seorang wanita korban banjir.
"Gusah..gusah(usir...usir)," jawab seorang pengendara yang berusaha menolong.
"Yah ibuk e sek mesake ono ulo (yah ibunya dulu kasihan ada ular)," teriak wanita yang merekam kejadian tersebut.
Ketika keempat korban berhasil dibawa ke daratan, para penolong itu kemudian memakaikan pakaian kering untuk para korban agar tak kedinginan.
Balita yang tengah menangis kedinginan dan ketakutan bahkan dipakaikan jaket milik seorang penolong.
"Eh iki dingin dikemuli, sek anduk e enek di belakang (eh ini dingin diselimuti, bentar ada anduk di belakang)," ujar sang perekam.
Para korban kemudian diantarkan ke Polsek terdekat agar segera mendapatkan pertolongan.
Kebanyakan warganet meninggalkan komentar dengan doa yang menyebut agar kebaikan para penolong mendapatkan ganjarannya.
Rudi Donkhol As Roma : Y Allah hebat klurga ini....semoga di beri kesehatan dan keselamatan aminn....semoga di beri rezeki yg tak terduga
Dealova Chua : Semoga Gusti Allah balas kebaikan njenengan sekeluarga bu...
Moetaqin Zhaeneal : Alhamdulilah semuanya terselamatkan....
Semoga Allah senantiasa memberi kemudahan pada ibu sekeluarga....
Aamiin .
Bu Hendry : Ini kok bisa di air anak nya..la keluarga nya dmna msh kurang pham kronologi nya gmna..alhamdulillah selamat smga allah membalas kebaikan ibu dan keluarga
Glenn Tendur : Luar biasa salut untuk dua keluarga ini.. Baik keluarga mobil yg belakang maupun mobil yg depan.... Menolong dgn tulus.. Akan dibalas Tuhan dengan Berkat melimpah buat Kedua keluarga ini
Ranty Sant Keluarga superrr ... semoga Allah membalas kebaikan ibu sekeluarga dan bapak penolong satunyaa... aamiin y robb
Cintaa Jangkar Goeno Redjo : itu korban banjir madiun ngawi..mgkn mrk mau mengungsi tp terjebak.. dn ditolong oleh org baik hati yg lwt tol madiun
Ezoe Ontel : Terimakasih sudah menolong orang yg bener2 membutuhkan pertolongan. Semoga kebaikan bapak n ibu sekeluarga di balas oleh tuhan yg maha esa
Melinda Roesdiana : Ya allahh sampek nangis liat vidio inii.. Alhamdulillah mereka selamat semua apalagi bayi yg masih kecil2 ya allahh.... Semoga ibu dan bpk yg menolong ini sekeluarga diberi kesehatan dan lancar rejeki nya amiinnn....
Wilayah terendam banjir
Banjir Madiun yang terjadi sejak Selasa (5/3/2019) malam.
Semula hanya melanda 7 desa di 3 kecamatan dan kemudian meluas menjadi 35 desa di 8 kecamatan, dengan jumlah KK terdampak sebanyak 4317
Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Madiun sementara seperti dilansir Tribunnews.com, Rabu (6/3/2018) lalu, ada 35 desa terdampak banjir di delapan kecamatan.
Berikut data desa dan kecamatan terdampak:
Jumlah desa terdampak 35 desa dan 8 kecamatan :
Kecamatan Madiun jumlah KK yang terdampak 238 KK . Jumlah desa terdampak 8 desa, yakni :
- Desa Dampelan
- Sendangrejo
- Sumberejo
- Tanjungrejo
- Banjarsari
- Tulungrejo
- Nglames
- Betak.
Kecamatan Saradan jumlah KK terdampak 100 KK. Jumlah desa terdampak 5 desa, yakni :
- Desa Klumutan
- Sukorejo
- Sugihwaras
- Bener
- Bongsopotro.
Kecamatan Pilangkenceng jumlah KK terdampak 1447 KK. Desa terdampak 7 desa, yakni :
- Desa Purworejo
- Kedungrejo
- Wonoayu
- Bulu
- Pulerejo
- Ngengor
- Kedungmaron
Kecamatan Balerejo jumlah KK terdampak 2174 KK. Jumlah desa terdampak, 11 Desa yakni :
- Desa Sogo
- Warurejo
- Garon
- Pecinan
- Jerukgulung
- Glonggong
- Sumber Bening
- Tapelan
- Babadan Lor
- Kuwu
- Balerejo
Kecamatan Sawahan hanya ladang pertanian yang terdampak.
Kecamatan Mejayan jumlah KK terdampak 72KK. Jumlah desa terdampak 1 desa. Desa Ngampel.
Kecamatan Wungu, jumlah KK terdampak 225 KK. Jumlah desa terdampak 2 desa, yakni Desa Tempursari dan Mojorayung
Kecamatan Wonoasri jumlah KK terdampak 61. Jumlah desa terdampak 1 desa yakni Desa Buduran.
(Tribunkaltim.co/Doan Pardede)
Jangan lupa follow Instagram tribunkaltim:
Subscribe YouTube Channel Tribunkaltim.co di bawah ini: