Operasi Tangkap Tangan KPK

KPK Temukan Uang Rupiah & Dollar AS di Ruangan Menteri Agama, Ini Tanggapan Lukman Hakim Saifuddin

Uang dalam pecahan rupiah dan dollar Amerika Serikat, ditemukan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim.

Kompas.com/SABRINA ASRIL
KPK Temukan Uang Rupiah & Dollar AS di Ruangan Menteri Agama, Ini Tanggapan Lukman Hakim Saifuddin 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama ( Kemenag) Mastuki mengaku tak tahu persis uang dalam pecahan rupiah dan dollar Amerika Serikat, yang ditemukan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Hal itu mengingat jajaran kementerian hanya bisa mendampingi tim KPK sebelum dan sesudah penggeledahan saja.

Meski demikian, Mastuki memastikan, Lukman Hakim Saifuddin dan jajarannya siap memberikan klarifikasi terkait temuan uang ataupun hasil penggeledahan lainnya ke KPK.

Sebab, selain ruangan Lukman Hakim Saifuddin, KPK juga menggeledah ruangan Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Kepegawaian Kemenag.

KPK juga menyita dokumen dari dua ruangan itu.

"Nanti kan pasti ada klarifikasi karena kan ini bagian dari (KPK) mencari dukungan-dukungan argumen setelah pemeriksaan sebelumnya, kan ini belum ada klarifikasi kalau terkait dengan temuan mereka kemudian dikonfrontir dengan penjelasan Menteri Agama sendiri," kata Mastuki saat dihubungi, Senin (18/3/2019) malam.

Menurut Mastuki, Lukman Hakim Saifuddin juga sudah menanyakan ke KPK kapan dirinya bisa dijadwalkan dalam pemeriksaan.

Hal itu guna mengklarifikasi lebih lanjut hasil-hasil penggeledahan KPK di lingkungan Kemenag.

Diduga Terima Suap Jabatan di Kemenag Jatim, Berikut Sederet Fakta OTT Ketum PPP Romahurmuziy

Romahurmuziy Bermasker Tiba di KPK, Basaria: Berkali-kali Transaksi Jual Beli Jabatan di Kemenag

Ruang Kerja Menteri Lukman Hakim Saifuddin dan Sekjen Kemenag Disegel KPK

"Pak Menteri Agama sudah meminta kapan dijadwal, kapan dipanggil untuk memberi penjelasan. Sehingga kita tunggu saja. Kami kan belum selesai, kan baru ada temuan terkait dengan dokumen-dokumen yang ditemukan tapi kan kita belum memberikan penjelasan," ujar dia.

Sebelumnya, KPK menyatakan pihaknya tak menutup kemungkinan memeriksa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebagai saksi.

Pemeriksaan itu terkait dengan kasus dugaan suap dalam seleksi jabatan yang melibatkan dua pejabat Kementerian Agama di Jawa Timur.

Kasus ini juga melibatkan mantan Ketua Umum PPP sekaligus anggota DPR Romahurmuziy.

Febri menuturkan, saat penggeledahan di ruangan Lukman, KPK mengamankan uang dalam pecahan rupiah dan dollar Amerika Serikat.

Selain itu diamankan pula sejumlah dokumen terkait proses seleksi kepegawaian.

"Ya kemungkinan itu terbuka ya sepanjang dibutuhkan oleh penyidikan apalagi juga ada beberapa dokumen dan uang uang diamankan dan disita dari ruangan Menteri Agama.

Nanti baru diinformasikan lagi kalau sudah ada jadwalnya," ujar Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (18/3/2019).

KPK juga menggeledah ruang Sekjen Kementerian Agama dan Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama.

"Di Kementerian Agama diamankan sejumlah dokumen terkait proses seleksi kepegawaian baik bagaimana tahapannya dan juga hasil seleksi dari kepegawaian tersebut," kata Febri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPK Temukan Uang di Ruangan Menterinya, Ini Tanggapan Kementerian Agama", https://nasional.kompas.com/read/2019/03/18/23022151/kpk-temukan-uang-di-ruangan-menterinya-ini-tanggapan-kementerian-agama.
Penulis : Dylan Aprialdo Rachman
Editor : Sabrina Asril

Terjerat OTT KPK, Begini Silsilah Keluarga dan Jejak Karier Ketua Umum PPP Romahurmuziy

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (15/3/2019).

Ia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Jawa Timur.

Romahurmuziy menjadi Ketua Umum PPP kedua yang terjerat masalah hukum di KPK.

Pendahulunya, Suryadharma Ali, juga dijerat oleh KPK pada 2014 silam karena tersangkut kasus korupsi dana haji saat menjabat Menteri Agama di kabinet Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Romahurmuziy atau akrab disapa Romy lahir di Sleman, 10 September 1974 silam.

Ia merupakan anak dari keluarga yang kental dengan kalangan Nahdlatul Ulama.

Sang ayah M Tochah Mansoer merupakan pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).

Diduga Terima Suap Jabatan di Kemenag Jatim, Berikut Sederet Fakta OTT Ketum PPP Romahurmuziy

Jokowi Sebut Romahurmuziy adalah Kawan, Begini Tanggapan Ferdinand Hutahaean

Viral Surat Romahurmuziy soal Kasus yang Membelitnya, Simak Isi Lengkap Suratnya

Sementara sang Ibunda Umroh Machfudzoh pernah menjabat sebagai Ketua DPW PPP Yogyakarta periode 1985-1995 serta Ketua Umum PP Wanita Persatuan periode 1993-1998.

Secara silsilah, Romahurmuziy merupakan cucu dari Menteri Agama ketujuh yakni KH M. Wahib Wahab.

Selain itu ia adalah cicit dari Kiai Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU.

Romy yang bergelar Magister Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung ini sejak dulu memiliki cita-cita menjadi kiai dan memimpin sebuah pondok pesantren.

Namun seiring berjalannya waktu, Romy justru banting stir menjadi politisi.

Karir di PPP Romy mengikuti jejak ibunya dan memilih partai berlambang Ka'bah sebagai kendaraan politik.

Karier Romy diawali menjadi pengurus Departemen di DPP PPP pada Muktamar V tahun 2003.

Sejak saat itu, karirnya terus moncer hingga menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PPP pada 2007.

Romy juga sempat menjadi staf khusus Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, yang saat itu juga menjabat Ketum PPP.

OTT KPK terhadap Romahurmuziy Dianggap TKN tak Pengaruhi Elektabilitas Jokowi-Maruf

Romahurmuziy Bermasker Tiba di KPK, Basaria: Berkali-kali Transaksi Jual Beli Jabatan di Kemenag

Sebelum Ditangkap KPK, Mahfud MD Sempat Peringatkan Romahurmuziy

Pada 2009 ia mencoba peruntungan dan terpilih menjadi Anggota DPR lewat daerah pemilihan Jawa Tengah VII.

Selanjutnya pada 2011, Romy dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal PPP.

Dengan jabatan itu, maka ia menjadi orang nomor dua di partai berlambang Ka'bah setelah Suryadharma.

Tersangkutnya Suryadharma dalam kasus korupsi dana haji di KPK pada 2014 membawa karir politik Romy ke puncak.

Romy terpilih menjadi Ketua Umum PPP periode 2014-2019 menggantikan Suryadharma Ali dalam Muktamar VIII PPP 2014 di Surabaya.

Setelah itu, Romy membawa PPP yang sebelumnya mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Sempat ada dualisme kepemimpinan di tubuh PPP, karena kubu Djan Faridz juga menggelar Muktamar tandingan.

Namun pemerintah tetap mengesahkan PPP yang dipimpin Romy.

Selain menjabat sebagai Ketua Umum PPP, Romy juga saat ini berstatus Anggota DPR periode 2014-2019.

Menjelang pilpres 2019, Romy tetap konsisten membawa partainya mendukung Jokowi sebagai petahana yang kali ini berpasangan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Romahurmuziy, Ketua Umum PPP Kedua yang Kena OTT KPK", https://nasional.kompas.com/read/2019/03/17/07024171/profil-romahurmuziy-ketua-umum-ppp-kedua-yang-kena-ott-kpk.
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Sabrina Asril

Klik Like & Follow Facebook Tribunkaltim.co:

Follow Instagram Tribunkaltim.co di bawah ini:

 Subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim, klik di sini

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved