Sejarah Hari Ini
Sejarah Hari Ini: 24 Tahun Lalu Nike Ardilla Meninggal dalam Kecelakaan Mobil, Ini Sederet Kisahnya
Sejarah Hari Ini, 24 tahun lalu tepatnya 19 Maret 1995, Indonesia kehilangan artis muda berbakat bernama Nike Ardilla.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah Hari Ini, 24 tahun lalu tepatnya 19 Maret 1995, Indonesia kehilangan artis muda berbakat bernama Nike Ardilla.
Nike Ardilla meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tunggal, ketika usianya menginjak 19 tahun.
Pada 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15, Mobil Honda Civic berwarna biru metalik plat D 27 AK yang dikendarai Nike Ardilla menabrak pagar beton bak sampah di Jalan Raden Eddy Martadinata, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Diperkirakan Nike Ardilla tewas seketika, tetapi saksi yang berada di sekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal.
Nike Ardilla mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya.
Nike Ardilla yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari diskotik Polo.
Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang di antaranya menyebutkan bahwa Nike Ardilla mengendarai mobil dengan keadaan mabuk.
Tetapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu.
Sofiatun mengatakan Nike Ardilla hanya meminum jus jeruk.
Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike Ardilla.

Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla.
Menurut saksi, kejadian itu terjadi pukul 03.00 dini hari, tetapi saksi lain mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 05.45 pagi.
Laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi.
Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis ibu kota.
Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.

Menurut Atun yang bersama Nike Ardilla berada di mobil itu, dalam perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman.
Mobil Nike Ardilla berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang berjalan sangat pelan. Namun, ketika menyalip, dari arah berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang.
Nike langsung menghindari mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah.
Nike Ardilla pun menghembuskan napasnya yang terakhir.
Ia meninggal dunia di saat popularitasnya sedang memuncak.
Kamarnya tak Berubah
Meski telah meninggal 24 tahun yang lalu, kamar tidur Nike Ardilla tidak berubah.
Kamar tidur Nike Ardilla masih tetap sama seperti saat 24 tahun yang lalu.
Hal ini dilakukan untuk mengenang sosok Nike Ardilla yang dicintai oleh penggemarnya.
Kamar tidur yang masih menyatu di Rumah Kenangan Nike Ardilla (RKNA) berdiri di Jalan Aria Utama No 1, Desa Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
RKNA ini diresmikan pada 1996 oleh ayah Nike Ardilla, Alm R Eddy Kusnandi.

Alan, kakak Nike Ardilla yang sekaligus pengelola RKNA mengatakan kamar tidur ini tidak berubah sama sekali meski sempat direlokasi.
"Kamar milik almarhumah kami buat persis seperti yang dulu, mulai dari dekorasi, pajangan pernak-pernik, posisi tempat tidur hingga poster Marlyn Monroe pun tetap berada di posisi yang sama," ujar Alan.
Suasana kamar Nike tetap terasa sama seperti yang dulu.
Foto 1

Foto 2

Foto 3

Foto 4

Foto 5

Foto 6

Foto 7

Tangan dingin Deddy Dores
Kesuksesan yang menapaki karier almarhumah Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau Nike Ardilla semasa hidupnya tak lepas dari peran Deddy Dores.
Deddy Dores lah yang mengorbitkan Nike.
Sejak kecil, Nike Ardilla mulai mengawali kariernya di dunia tarik suara dengan cara mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, Jawa Barat, sampai kemudian bakatnya ditemukan Deddy yang menjadi produser musik saat itu.
Tahun 1987, Nining Ningsihrat, ibunda Nike memboyong Nike ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor.
Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya.
Deni Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores.

Deddy Dores membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike Ardilla yang bertajuk Seberkas Sinar.
Album pertama ini terjual lebih dari 500.000 ribu keping pada tahun 1990.
Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha.
Tahun 1992, Nike Ardilla merilis album keduanya bertajuk Bintang Kehidupan, dengan motor penggerak Deddy.
Lalu, mendapatkan sambutan luar biasa dan terjual dengan angka fantastis, yaitu 2 juta keping.
Selanjutnya Nike Ardilla merilis album-album yang menjadi best seller.
Album terakhir Nike Ardilla, Sandiwara Cinta.
Dari data terakhir setelah meninggalnya Nike tahun 1995, terjual 2 juta keping juga.

Di tangan Deddy, Nike memang menjadi pop star untuk enam album.
Deddy berhasil mencetak mega bintang baru pada musik pop (pakai unsur rock sedikit), dengan formula lirik cinta yang manis, melodi standar dan keharusan lain: penyanyinya cantik.
Upaya Deddy terus mengorbitkan Nike terhenti saat Nike tewas kecelakaan, 19 Maret 1995.
Kepergian Nike Ardilla sepertinya meninggalkan duka begitu mendalam bagi Deddy Dores saat itu.
Dia bahkan sempat membuat sebuah lagu yang dipersembahkan untuk almarhumah.
21 tahun setelah kematian Nike, tepatnya 17 Mei 2016, Deddy Dores juga menghadap Yang Maha Kuasa.
Deddy menghembuskan napas terakhir pada usia 65 tahun di sebuah rumah sakit di Bintaro, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, disebabkan penyakit jantung.
Penghargaan yang diraih Nike Ardilla
International
- 1st Runner-up of Asia Song Festival 1991 in Shanghai China.
- Best selling album DURI TERlindung Malaysia (1994).
- Nike Ardilla stamps & postcards release in Rusia (1996)
- Most popular foreign artist in Malaysia (1994).
- Best selling album utk Memory Hits Nike Ardilla di Malaysia (2004)
Nasional (Indonesia)
- 1st Champion “Lagu Pilihanku”, TVRI Jakarta, 1980.
- 1st Champion Pop Singing HAPMI, 1985 Bandung.
- 3rd winner “TERUNA Festival Indonesia”, 1986.
- 1st Champion ” 3 Genre Singing Festival West Java”, 1987.
- Multi-platinum Awards for Seberkas Sinar Album, 1989.
- Best Selling Album, BASF Awards 1990, For Bintang Kehidupan Album.
- The Best Performer – Indonesian Popular Song Festival 1990.
- Best Selling Album, BASF Awards 1991, For Nyalakan Api Album.
- Multi-platinum Awards for Matahariku Album, 1992.
- Best Selling Album, BASF Awards, for Biarlah Aku Mengalah Album, 1993.
- Multi-platinum Awards for The Best Of (Tinggalah Aku Sendiri) Album, 1993.
- Best Selling Album, HDX Awards, for Biarkan Cintamu Berlalu Album, 1994.
- Best Selling Album, HDX Awards, for Sandiwara Cinta Album, 1995.
- Biggest Omzet Album, HDX Awards, for Sandiwara Cinta Album, 1995.
- Best Selling Album, HDX Awards, for Suara Hatiku Album, 1996.
- Music Mingguan Awards ANTeve, Best Selling Album for Suara Hatiku Album, 1996.
- Best Selling Album, HDX Awards, for The Best (Deru Debu) Album, 1996.
- Triple Platinum Album, BASF Awards, for Mama Aku Ingin Pulang Album, 1996.
Video Music
- Video Musik Indonesia, Video Favorite of The Month Tinggalah aku Sendiri, 1993.
- Video Musik Indonesia, Video Favorite of The Month Biarkan Cintamu Berlalu, 1994.
- Video Musik Indonesia, Video Favorite of The Year, Director Ria Irawan, BIarkan Cintamu Berlalu, 1994.
- Best Female Video, MTV Viewer Choice Indonesia, 1997.
Television
- Dunia Bintang SCTV Awards 1995, Favorite Viewer Artis.
- Dunia Bintang SCTV Awards 1995, Favorite Journalist Artis.
- Silet Infotainment Highest 2nd Rating ” Nike Ardilla Episode”, 2003
- SCTV Programe Eko Patrio Show, BEST Legend, Beat Titik Puspa and Benyamin S, Viewers Choice,2005.
Modeling/Magazine/Tabloid/Newspaper
- Cover SAHABAT PENA Magazine, 1986.
- 3rd Winner LA Clerk Model Contest, 1989.
- GADIS SAMPUL Favorit, 1990.
- Best Performer on TV – from Monitor Magazine 1990
- Best actress, readers choice Tabloid Citra 30th TVRI Anniv.1992. (LTB)
- Most Wanted Actress, readers choice Tabloid Nyata (Jawa Pos), 1993.
- Most Popular Artis, Popular Magazine, 1994.
- URTV Magazine favorite Cover, 1994.
- Indonesian Most Dedicated and Creative Singer – 1994
- Indonesian Best Female Singer – from CITRA Magazine 1995
- Nike Ardilla Stamp and Post Card edition, Tribute, from PT.POS Indonesia,1996.
- Best Selling Cover Tabloid Nova for Nike Ardilla Cover Headline, sold 850.000 eksemplar, 2007.
- Musisi Paling Fenomenal Versi Tabloid Bintang Indonesia, 2008.[13]
- Best Female Singer in Asia versi thetoptens.com (#6) 2013.
- Best Indonesian Band or Singer versi theranking.com (#10), 2014.
(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)
Follow Instagram tribunkaltim:
Subscribe channel YouTube newsvideo tribunkaltim: