Di Hadapan Ribuan Wisudawan, Gubernur Kaltim Isran Noor Singgung Mahasiswa Berdemo

Gubernur Kaltim Isran Noor mengapresiasi Universitas Mulawarman kampus akreditasi A dan singgung mahasiswa yang tidak dan suka demonstrasi.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Nalendro Priyambodo
Gubernur Kaltim Isran Noor, memberi orasi ilmiah dihadapan 1,538 wisudawan gelombang 1 dan orangtua yang memenuhi GOR 27 September Unmul, Sabtu (30/3/2019). 

Dijelaskan Wakil rektor bidang Akademik, Prof Dr Ir Mustofa Agung Sardjono, total wisudawan pada gelombang 1 ini sebanyak 1,538 orang yang bersalah dari 15 fakultas terdiri dari 39 persen laki-laki dan 61 persen perempuan.

Dari program Paska Sarjana, Kuntadi Wibisono dari Magister Ilmu Kehutanan didapuk jadi wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif, 4.00 dengan masa studi 2 tahun 5 bulan.

Program sarjana, Dina Desyana Rozaly dari Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan dengan IPK 3,94.

Sementara, di program Diploma, Ni Made Ayu Dwi Kartika dari fakultas Teknik dengan IPK 3,52.

Pada wisuda kali ini, Unmul memulai Inovasi baru menggunakan Compact Disk (CD) sebagai pengganti buku lulusan yang biasa dibagikan.

Hal ini, kata Mustafa merupakan bagian dari keikutsertaan Unmul mendukung program pengurangan penggunaan kertas.

"Dan, sebaiknya CD tersebut dipelihara karena merupakan bukti otentik bahwa saudara benar-benar lulusan Unmul, yang sering diminta pembuktiannya oleh beberapa instansi tempat saudara melamar pekerjaan," tandasnya.

Di luar GOR 27 September sekitar 10an demonstran dari membentang spanduk dan membagikan selebaran penolakan rencana masuknya investasi pabrik semen di Karst Sangkulirang Mangkalihat. Sebelumnya, aliansi ini terlibat aksi penolakan di Kantor Gubernur Kaltim, Senin lalu.

Tanggapan Gubernur Kaltim Isran Noor Soal Demo Pabrik Semen

Gubernur Kaltim Isran Noor tak mempermasalahkan demonstrasi yang dilakukan ratusan mahasiswa di depan kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda Kalimantan Timur, Senin (15/3/2019).

Tuntutan utama para demonstran yaitu menolak pabrik semen yang dibangun di Kabupaten Kutai Timur dan Berau.

Menurut Isran mahasiswa berhak menyampaikan aspirasi.

"Hal-hal yang menurut mereka benar, ya gak apa-apa. Gak apa-apa, kan investasi tetap diperlukan. Realisasinya ya secepatnya," kata Isran Noor.

Baca Juga:

Diberi Uang oleh Edy Rahmayadi di Bandara, Ustadz Abdul Somad: Saya Malu Mengambil Duit Itu

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved