Sejarah Hari Ini
Sejarah Hari Ini: 1 April 2011 Nurdin Halid Lengser dari Kursi Ketua Umum PSSI, Apa Kabar Sekarang?
Sejarah Hari Ini, 1 April 2011 tepatnya 8 tahun lalu, Nurdin Halid lengser dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
Agar tidak melanggar statuta PSSI, statuta mengenai ketua umum yang sebelumnya berbunyi "harus tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal" (bahasa Inggris: "They..., must not have been previously found guilty of a criminal offense....") diubah dengan menghapuskan kata "pernah" (bahasa Inggris: "have been previously") sehingga artinya menjadi "harus tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal" (bahasa Inggris: "... must not found guilty of a criminal offense...").
Detik-detik lengser
Setelah masa tahanannya selesai, Nurdin Halid kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI pada Kongres PSSI di Kepulauan Riau tahun 2011.
Demonstrasi pun terjadi di berbagai daerah.
Kelompok suporter mendesak Nurdin Halid mundur dari PSSI sampai-sampai Kongres di Riau ricuh.

Rentetan kegaduhan itu membuat pemerintah turun tangan.
Pemerinrtah, melalui Menpora Andi Mallarangeng kala itu tak lagi mengakui kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid Cs.
Pemerintah, melalui Menpora juga menghentikan pemberian dana APBN kepada PSSI.
Pun begitu dengan FIFA.
FIFA kemudian mengambil keputusan tegas melarang Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta, Arifin Panigoro, ikut serta dalam pemilihan pemimpin di PSSI.
FIFA menunjuk Agum Gumelar untuk menjadi Ketua Komite Normalisasi.

Dalam menjalankan tugasnya, Agum Gumelar dibantu oleh tujuh anggota yang merupakan perwakilan dari Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI.
Akhirnya, pada 9 Juli 2011, PSSI memiliki Ketua Umum PSSI baru.
Lewat sebuah Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Solo, Jawa Tengah, Djohar Arifin terpilih sebagai Ketua Umum PSSI untuk periode 2011-2015, sekaligus mengakhiri rezim Nurdin Halid di PSSI.
Daftar Ketua Umum PSSI
- Soeratin Sosrosoegondo 1930 - 1940
- Artono Martosoewignyo 1941 - 1949
- Maladi 1950 - 1959
- Abdul Wahab Djojohadikoesoemo 1960 - 1964
- Maulwi Saelan 1964 - 1967
- Kosasih Poerwanegara 1967 - 1974
- Bardosono 1975 - 1977
- Ali Sadikin 1977 - 1981
- Sjarnoebi Said 1982 - 1983
- Kardono 1983 - 1991
- Azwar Anas 1991 - 1999
- Agum Gumelar 1999 - 2003
- Nurdin Halid 2003 - 2011
- Djohar Arifin Husin 2011 - 2015
- La Nyalla Mattalitti 2015 - 2016
- Edy Rahmayadi 2016 - 2019
- Joko Driyono (Plt 2019)
- Gusti Randa (Plt 2019)