Breaking News

Antariksa

100 Tahun Diburu Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Supermasif Ini, Diameter 40 Miliar Km Matahari

Citra yang diperoleh adalah bayangan dari lubang hitam yang muncul dari piringan akresi cahaya yang mengelilingi lubang hitam.

NASA/Daily Mail
Ilustrasi lubang hitam supermasif. Para ilmuwan menemukan lubang hitam supermasif yang tumbuh melampaui besaran galaksi di sekitarnya. Ini berarti banyak lubang hitam serupa yang diperkirakan secara bertahap akan melahap galaksi mereka sendiri 

Keberadaan lubang hitam itu selama ini sudah diketahui dari dampak yang ditimbulkannya. Namun, untuk memperoleh citranya, banyak yang menyangsikannya.

Citra lubang hitam supermasif M87 diperoleh dengan menggabungkan delapan teleskop radio di Bumi, mulai dari yang ada di gurun Atacama Cile, Hawai-Amerika Serikat, Sierra Nevada-Spanyol, Arizona-AS, Meksiko, hingga Antartika.

Delapan teleskop radio itu membentuk jaringan teleskop seukuran Bumi dan dinamai Event Horizon Telescop (EHT). Penggabungan dilakukan karena tidak ada teleskop tunggal yang akan mampu menangkap citra lubang hitam tersebut.

Kedelapan teleskop itu dirancang mengamati lubang hitam M87 bersama-sama selama beberapa hari pada April 2017. Teleskop diatur dengan jam atom yang telah dikalibrasi hingga diperoleh citra dengan akurasi tinggi.

Namun, sebelum observasi dilakukan, pemodelan atau simulasi terlebih dahulu dilakukan hingga dipastikan proses pengambilan citra berlangsung optimal.

Data yang diperoleh kemudian disimpan dalam hard drive dan dikirim untuk diolah menggunakan superkomputer di Institut Astronomi Radio Max Planck di Bonn, Jerman, dan Observatorium Haystack, Institut Teknologi Massachusetts di AS. Setelah diolah dan dianalisis selama dua tahun, citra bayangan lubang hitam itu diperoleh.


ESO/S GUISARD
Observatorium Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array di Gurun Atacama, Chile, memiliki 66 antena teleskop radio. Observatorium ini terletak di ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut dan daerahnya sangat kering sehingga sangat mendukung untuk pengamatan lubang hitam supermasif ataupun obyek antariksa lain dalam gelombang radio.

Menurut Falcke, ide untuk memperoleh citra lubang hitam itu sudah ada sejak 1990-an. Saat itu, banyak orang yang meragukan.

Namun, dia menyadari emisi radio tertentu yang ada di sekitar lubang hitam cukup kuat untuk dideteksi dari Bumi.

Setelah meyakinkan Dewan Riset Eropa, Yayasan Sains Nasional (NSF) AS, dan sejumlah lembaga lain, akhirnya ide mengamati lubang hitam itu didukung dengan dana mencapai sekitar  Rp 750 miliar.

Keberhasilan memperoleh citra bayangan lubang hitam ini, menurut Premana, adalah awal dimulainya eksplorasi lubang hitam. Masih banyak misteri lubang hitam yang tersembunyi.

Demikian pula dari populasi lubang hitam yang masih terbatas. Karena itu, keberhasilan ini membuka peluang untuk diamatinya lebih banyak lubang hitam dan menguak sedikit demi sedikit misteri semesta.

[M ZAID WAHYUDI]

Artikel ini tayang di Kompas.id dengan judul "Era Baru Eksplorasi Lubang Hitam"

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved