Pemilu 2019
Mantan Ketua DPR Lihat Keanehan Hasil Real Count KPU, Burhanuddin Muhtadi Tanggapi Ini
Marzuki Alie merasa aneh pada hasil real count KPU karena sejak awal suara untuk Jokowi terus stabil di angka 54 persen.
Hasil real count sementara, Minggu (21/4/2019) pukul 14.30 WIB. (pemilu2019.kpu.go.id)
Semn=entara itu sebelumya Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) bersama delapan anggotanya menggelar konfrensi pers Expose Data Hasil Quick Count Pemilu 2019 di Kebon Sirih, Jakarta, Sabtu (20/4/2019).
Ketua Persepi, Philips J Vermonte menyampaikan metodologi lembaga survei yang digunakan dalam melaksanakan hitung cepat.
“Metode kita ngambil 2.000, 3.000 atau 4.000 TPS. Lalu ada numerator yang kita kirim ke TPS, kita memobilisasi lebih kurang 2.000 orang,” terang Philips.

Peran numerator di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) hanya melaporkan penghitungan form C1 plano dari TPS.
Philips menerangkan, numerator ditugaskan melakukan foto C1 Plano untuk kemudian dikirim ke server pusat.
“Kita ada sistem server, kemudian tinggal kita tabulasi sampel-sampel yang masuk,” paparnya.
Philips J Vermonte menyebut hasil quick count setiap lembaga tidak akan sama, itu karena adanya margin of error paling tidak satu persen.
“Yang jelas hasil penghitungan quick count biasanya tidak deviasi jauh dengan hasil penghitungan manual (rekapitulasi) KPU),” kata Philips seperti dikutip Tribunnews.
Persepi menambahkan hasil quick count atau exit poll bukan final.
Bagaimanapun referensinya tetap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Asep Saifudin selaku Penanggung Jawab Survei Indobarometer bertutur hasil dari quick count dan exit poll tidak akan berbanding lurus dengan penghitungan KPU.
“Tidak bisa apple to apple sebab jenis datanya beda. Kalau survei bisa dilakukan dua tahun sebelum pemilu. Sedangkan quick count dan exit poll itu dilakukan pas pemilunya selesai,” imbuh Asep.
Lembaga Survei Dilaporkan