Yang Tersisa dari Serangan Bom Sri Lanka, Pelaku Diduga Menyamar sebagai Tamu Hotel
Pelaku pengeboman Hotel Cinnamon Grand, Sri Lanka, menuturkan pelaku menyamar sebagai tamu hotel. Berbaris dengan rapi di restoran bersama tamu lain
Diperkirakan korban akan terus bertambah.
Dilaporkan, Gereja Santo Antonius di distrik Kochchikade di Kolombo, Gereja Santo Antonius di Katuwapitiya dan sebuah gereja di Batticaloa di timur negara itu, menjadi sasaran ledakan.
Adapun tiga hotel yang menjadi sasaran ledakan adalah Hotel Shangri La, Hotel the Cinnamon Grand serta Kingsbury Hotel di pusat Kota Kolombo.
Salah satu ledakan terjadi di gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo.
Sejumlah foto yang beredar di Twitter memperlihatkan kekacauan yang terjadi di dalam gereja St Anthony dan puing-puing bangunan yang berserakan di lantai.
Media massa Sri Lanka yang mengutip keterangan sumber-sumber rumah sakit mengabarkan 150 orang sudah dilarikan ke rumah sakit. Namun, sejauh ini belum diperoleh informasi jumlah korban tewas dan terluka.
"Sebanyak 80 orang sudah dirawat dan masih banyak korban yang akan dibawa ke rumah sakit," seorang pejabat RS Nasional Kolombo yang tak mau disebut identitasnya.
Polisi mengatakan, ledakan itu menghantam sebuah gereja di sisi utara ibu kota dan kota Negombo tak jauh dari Kolombo.
Sementara itu, media sosial di Sri Lanka dibanjiri berbagai informasi soal ledakan di kedua gereja tersebut.
"Sebuah bom meledak di gereja kami, datanglah dan ikut menolong jika kalian memiliki anggota keluarga di sini," demikian isi status laman Facebook milik gereja St Sebastian di Katuwapiya, Negombo.
Sejumlah foto yang beredar di Twitter memperlihatkan kekacauan yang terjadi di dalam gereja St Anthony dan puing-puing bangunan yang berserakan di lantai.
Media massa Sri Lanka yang mengutip keterangan sumber-sumber rumah sakit mengabarkan setidaknya 150 orang sudah dilarikan ke rumah sakit.
Meski umat Kristen Sri Lanka hanya berjumlah enam persen dari seluruh populasi negeri itu tetapi agama ini dianggap sebagai sebuah pemersatu.
Sebab, umat Kristen Sri Lanka terdiri atas warga beretnis Tamil dan Sinhala yang selama ini kerap berselisih. (*)
Baca Juga :