Sejarah Hari Ini

SEJARAH HARI INI Boris Yeltsin Tutup Usia, Tokoh Pembubaran Uni Soviet dan Presiden Pertama Rusia

Sejarah Hari Ini, 12 tahun lalu tepatnya 23 April 1997, dunia kehilangan salah satu tokoh berpengaruh bernama Boris Yeltsin.

Penulis: Syaiful Syafar |
https://karsh.org/wordpress
SEJARAH HARI INI Boris Yeltsin Tutup Usia, Tokoh Pembubaran Uni Soviet dan Presiden Pertama Rusia 

Setahun kemudian, tepatnya pada 29 Mei 1990, parlemen Rusia memilihnya sebagai Presiden Rusia, berlawanan dengan kehendak Gorbachev.

Ketika itu, Rusia masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

Dalam peran barunya sebagai Presiden Republik Rusia, Boris Yeltsin secara terbuka mendukung hak otonomi yang lebih besar dalam Uni Soviet.

Juli 1990, Boris Yeltsin memutuskan mundur dari Partai Komunis dan setahun kemudian menggelar pemilihan presiden Republik Rusia secara langsung dan populer yang kembali dimenangkannya secara telak dengan meraih 59 persen suara.

Sementara pesaing terdekatnya, Nikolai Ryzhkov, yang didukung Mikhail Gorbachev, hanya mendapat 18 persen suara.

Boris Yeltsin.
Boris Yeltsin. (The New York Times)

Pada masa itu, Uni Soviet sedang diguncang kudeta oleh komunis garis keras yang ingin melengserkan Gorbachev.

Meski Boris Yeltsin saat itu adalah rival Gorbachev, namun dia mengecam upaya kudeta.

Kudeta yang dilancarkan pejabat konservatif Soviet berakhir hanya dalam tiga hari dan setelahnya nama Yeltsin semakin diakui sebagai tokoh politik Rusia paling kuat saat itu.

Namun demikian tekanan untuk mundurnya Gorbachev dari presiden Uni Soviet masih terjadi.

Hingga pada 25 Desember 1991, Uni Soviet runtuh dengan mundurnya Gorbachev.

Pemerintah Rusia yang dipimpin Boris Yeltsin kemudian mengambil alih tanggung jawab untuk pertahanan, urusan luar negeri dan keuangan.

Boris Yeltsin menggandeng presiden Ukraina dan Belarusia untuk mendirikan Persemakmuran Negara-negara Independen.

Dengan runtuhnya Uni Soviet dan Rusia menjadi negara yang merdeka, Presiden Boris Yeltsin berupaya membangun ekonomi negara yang teruncang.

Boris Yeltsin bersama Presiden Amerika Serikat Bill Clinton.
Boris Yeltsin bersama Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. (The Telegraph)

Awal 1992, Boris Yeltsin memutuskan menghentikan subsidi dan mendorong terjadinya pasar bebas.

Situasi itu membuatnya mendapat tentangan dari Kongres Wakil Rakyat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved