Bankaltimtara Bagi Deviden Rp 306 Miliar bagi Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2018 diselenggarakan Bankaltimtara, di Hotel Platinum, Balikpapan, pada Kamis (25/4).
Keuntungan lainnya, Bankaltimtara berperan sebagai agen pembangunan yang dapat memberikan multiplier effect dimana peranan bank tersebut tidak hanya dilihat dari sisi nominal materiil saja.
"Dari sisi agen pembangunan disitu lah kita buka jaringan layanan dan jaringan kantor hingga ke daerah pedalaman dan perbatasan negara seperti dari 103 kecamatan yang ada di Kaltim itu 100 persen kita sudah ada disana, baik itu jaringan kantor maupun jaringan layanan," tukasnya.
Pembukaan jaringan kantor maupun layanan tersebut, Bankaltimtara memberikan manfaat multiplier effect yang luas kepada masyarakat untuk dapat menikmati akses layanan perbankan.
"Yang sebelumnya mungkin mereka mengelola atau menyimpan uangnya secara tradisional, tetapi dengan hadirnya Bankaltimtara sudah bisa menyimpan uang di bank lebih aman, terhindar dari pencurian.
Dengan adanya bank, masyarakat juga bisa melakukan pengiriman uang dan lain sebagainya dalam jasa perbankan," ucap Haris.
Dengan hadirnya jaringan kantor atau layanan Bankaltimtara di pelosok tersebut juga berpengaruh terhadap potensi pembiayaan bagi masyarakat untuk meminjam uang.
"Mungkin sebelumnya pinjam ke rentenir, atau kalau harus ke bank, jauh harus ke kota terlebih dahulu. Dengan hadirnya Bankaltimtara di pelosok itu, multiplier effect-nya.
Pada saat kita memberikan kredit kepada UMKM, pertanian, perkebunan, itu secara ekonomi sudah banyak memberikan multiplier effect," ujarnya.
Meskipun secara kondisi ekonomi yang cenderung fluktuatif yang berdampak terhadap bisnis baik di sisi perbankan maupun rekanan nasabah maupun debitur, namun kondisi tersebut dapat teratasi dengan sebuah penyangga dari sisi permodalan.
"Secara permodalan tadi juga dibahas di RUPS, bagaimana selama 2018 kemarin, ada tiga pemegang saham menambah setoran modal.
Yang pertama ada Pemprov Kaltara itu Rp 20 miliar, ada Kutai Barat Rp 4,9 miliar, ada Pemkot Balikpapan sekitar Rp 7,5 miliar. Jadi total tahun lalu itu ada pemerintah daerah setor modal sekitar Rp 31 miliar," ujarnya.
Tidak hanya itu, awal tahun 2019 hingga RUPS digelar ini saja, lanjut Haris, sudah ada dua pemegang saham yang menyetorkan modal, yaitu Pemprov Kaltara senilai Rp 20 miliar dan Kabupaten Paser senilai Rp 7,5 miliar.
"Ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah kita sangat tinggi komitmennya untuk selalu memperkuat permodalan Bankaltimtara.
Pada saat modal kita bertambah kuat, semakin kuat pula posisi bank ini untuk menghadapi resiko yang mungkin terjadi," jelasnya.
Dikatakan oleh Haris, pemegang saham Bankaltimtara memiliki komitmen yang tinggi dalam merealisasikan setoran modal setiap tahunnya.