Kasusnya akan Dibawa ke Ranah Internasional, Novel Baswedan: Penting untuk Diprioritaskan
Menanggapi hal itu, Novel lantas menyampaikan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Amnesty Internasional.
(TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kata Novel Baswedan soal Kasus Terornya akan Dibawa ke Kongres Amerika: Penting untuk Diprioritaskan
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mendapat desakan dari seorang penyidik senior KPK, Novel Baswedan agar kasus penyerangan yang dialaminya segera terungkap.
Desakan tersebut bukan tanpa dasar. Sebab, kasus penyerangan tersebut tak kunjung terungkap meski Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) telah dibentuk.
"Apakah kita terus kemudian akan membiarkan ini semua? Tentunya saya dan teman-teman mendesak kepada bapak Presiden untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF)," tegas Novel Baswedan di kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (11/4/2019).
"Karena memang realitanya penegak hukum atau saya katakan Pak Kapolri tidak dengan sungguh-sungguh untuk mengungkap. Bahkan tidak ada satupun yang terungkap dari sekian banyak serangan-serangan itu," ucap Novel Baswedan.
Dalam perjalanan panjang penanganan kasus penyerangan ini, lanjut Novel Baswedan, bukti-bukti sebenarnya sudah ada.

Hanya saja, Novel Baswedan tidak melihat ada tindakan signifikan yang dilakukan tim gabungan dalam mencari pelaku penyerangan itu.
Maka itu, Novel Baswedan menganggap penanganan kasus ini sudah buntu.
"Tentunya sebagai pemimpin kita, Pak Jokowi, kita berharap beliau membukakan jalan bagi upaya menegakkan kebenaran dan keadilan yang menemui jalan buntu ini," kata Novel Baswedan.
Sebelumnya, kepolisian mengeluarkan surat tugas untuk membentuk tim khusus dalam rangka pengusutan kasus Novel Baswedan.
Surat tugas itu dikeluarkan pada 8 Januari 2019 dan ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Pembentukan tim melalui surat tugas tersebut untuk menindaklanjuti rekomendasi tim Komnas HAM dalam penuntasan kasus Novel Baswedan.
Tim gabungan terdiri dari 65 orang dari berbagai unsur di antaranya pakar, internal KPK, dan kepolisian.
Adapun peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel oleh orang tak dikenal terjadi dua tahun lalu, 11 April 2017.
Novel Baswedan disiram air keras usai menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan tak jauh dari rumahnya.
Penulis : Gerald Leonardo Agustino
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Desak Jokowi Selesaikan Kasusnya, Novel Baswedan: Tim Bentukan Polri Tidak Sungguh-sungguh
Like Fanpage Tribun Kaltim
Follow Twitter Tribun Kaltim
Follow Instagram Tribun Kaltim
Subscribe Channel YouTube Tribun Kaltim