Berita Video
VIDEO - Jangkar Rumpon Lepas, Pria Asal Manado Terombang-Ambing 12 Hari di Laut, Begini Evakuasinya
Imanuel Antameng (40) warga Manado terombang-ambing di laut selama 12 hari sejak 17 April 2019. Selasa (30/4/2019) barulah Imanuel Antameng dievakuasi
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seorang nelayan asal Manado, Sulawesi Utara, ditemukan hanyut di perairan Selat Makassar.
Nelayan bernama Imanuel Antameng berusia 40 tahun, bertahan hidup selama 12 hari di atas rumpon yang terapung di lautan.
Rumpon nelayan tersebut lepas dari jangkar yang tertambat di perairan Laut Sangir sejak Rabu (17/4/2019).
Rumpon milik nelayan itu hanyut sampai ke tengah perairan Selat Makassar.
Beruntung, nelayan tersebut mendapat pertolongan.
Ia berhasil diselamatkan oleh kapal PT Pelni KM Lambelu saat melintas di periaran tersebut pada Senin (29/4/2019).

KM Lambelu dalam pelayaran dari Nunukan tujuan ke Balikpapan, pada pukul 13.15 Wita menerima panggilan radio VHF dari Imanuel yang meminta bantuan pertolongan.
Mendengar kabar itu, nahkoda KM Lambelu langsung bergerak cepat.
Pukul 13.17 Wita nakhoda ke anjungan melakukan olah gerak untuk menuju lokasi korban yang diketahui melalui radar berada pada posisi 03.29.6°N 118.20.3°E.
Pukul 14.00 Wita, KM Lambelu tiba di lokasi rumpon milik nelayan Imanuel.
Sekitar 12 menit kemudian nelayan tersebut dievakuasi naik ke atas kapal, lalu dibawa ke poliklinik dilakukan pemeriksaan oleh dokter kapal.
Hasil pemeriksaan menyatakan Imanuel dalam kondisi normal dan sehat.
Dari berita acara KM Lambelu yang diterima TribunKaltim.co, disebutkan bahwa nelayan tersebut beralamat di Lingkungan II RT-RW 002 Kelurahan Manado Tua Dua, Kecamatan Bunaken Kepulauan, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Sementara itu, Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota Balikpapan Oktavianto mengatakan, selama 12 hari terapung di lautan nelayan tersebut bertahan hidup dari air hujan dan sisa makanan yang tersedia di rumpon.
Nasib Imanuel juga mujur karena berbekal radio VHF.
"Selama terapung-apung di laut masih bisa menggunakan radio VHF untuk meminta bantuan.
Beberapa kali jika ada kapal yang kelihatan melintas dia berusaha mengubungi tetapi tidak ada jawaban, sampai akhirnya KM Lambelu menyelamatkannya," kata Oktavianto dalam keterangannya.
Saat KM Lambelu sandar di Balikpapan, nelayan tersebut menolak untuk tinggal karena dia mengaku tak punya keluarga di Balikpapan.
"Saat ini orang tersebut minta ikut ke Parepare, tujuan akhir KM Lambelu. Kemudian nanti dilanjutkan perjalanan ke Bunaken," kata Oktavianto.
(*)
BACA JUGA:
Gletser Mencair, Mayat Para Pendaki Gunung Everest Bermunculan, Begini Kondisinya & Kendala Evakuasi
Sempat Terombang-ambing di Lautan, Longboat Yang Bawa 15 Anak di Papua Akhirnya Ditemukan
BREAKING NEWS - Kapal Pecah, 2 Nelayan Dikabarkan Terombang-ambing di Perairan Teluk Balikpapan
Viral Balita Korban Selamat KM Lestari Maju, Menangis Usai Terombang-ambing di Lautan
4 Hari Terombang-ambing di Laut, Denton Dikira Sudah Meninggal Oleh Istrinya
Likes dan Follow Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel