Hari Buruh

Perusahaan Batubara Terbesar di Indonesia Peringati Hari Buruh, Bupati Kutim Dijadwalkan Hadir

Bupati Kutim Ismunandar akan mengikuti peringatan Hari Buruh yang digelar perusahaan batubara terbesar di Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC)

Editor: Rafan Arif Dwinanto
PosterMyWall
SEJARAH HARI INI 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh atau May Day, Semua Bermula dari Sini! 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Jadwal kegiatan di lingkungan Pemkab Kutai Timur (Kutim) hari ini, Rabu (1/5) diawali dengan peringatan Hari Buruh oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Peringatan Hari Buruh oleh perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia ini rencananya dipusatkan di lapangan Folder Sangatta.

Bupati Kutim Ismunandar dijadwalkan hadir dalam kegiatan yang dimulai pukul 6.30 pagi.

Dari kawasan folder, Bupati Kutim Ismunandar akan bergerak ke Jalan Soekarno Hatta, untuk menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan rumah adat Toraja dan penanaman pohon.

Sementara itu, ada pula jadwal pejabat Kutim lainnya.

Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM dijadwalkan menghadiri akhirussunah angkata X SMPIT Darussalam di ruang Akasia, Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi pukul 9.00 wita.

Di tempat terpisah, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Suko Buono dijadwalkan mewakili Bupati dan Wakil Bupati untuk hadir pada kegiatan Mandara Artphoria 2.0 di SMA Negeri 2 Sangatta Utara pukul 8.30 wita.

Malam harinya, Bupati Ismunandar dijadwalkan hadir dalam acara pengukuhan Ikatan Keluarga Toraja (Ikat) Kabupaten Kutai Timur, pukul 19.00 wita. 

Buruh merayakan hari buruh internasional atau May Day dengan berunjuk rasa di sekitar Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/5/2018). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menurunkan harga beras, listrik, BBM, membangun ketahanan pangan dan ketahanan energi, menolak upah murah, mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan, dan merealisasikan 84 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) serta menolak tenaga kerja asing.
Buruh merayakan hari buruh internasional atau May Day dengan berunjuk rasa di sekitar Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/5/2018). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menurunkan harga beras, listrik, BBM, membangun ketahanan pangan dan ketahanan energi, menolak upah murah, mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan, dan merealisasikan 84 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) serta menolak tenaga kerja asing. ((MAULANA MAHARDHIKA))

400 Buruh Turun ke Jalan

Sebanyak 400an buruh di Kota Bontang  bakal turun ke jalan memeringati Hari Buruh, atau yang dikenal dengan MayDay

400an buruh ini tergabung dalam Federasi Pertambangan Energi dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FPEK-SBSI). 

Diketahui, Hari Buruh diperingati setiap tanggal 1 Mei.

Ketua DPC FPEK-SBSI, Benyamini Loe mengatakan ratusan para buruh akan menggelar konvoi kendaraan dengan titik kumpul berada di Lapangan Kampung Baru.

Rombongan kemudian secara bersama-sama akan keliling menaiki kendaraan menuju kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bontang.

Kantor Disnaker beralamat di jalan Awang Long, Kecamatan Bontang Utara atau berkisar 4-5 Kilometer dari titik awal.

“Kita akan road show, mulai dari Kampung Baru (Kecamatan Bontang Selatan), lalu bergerak ke arah Berebas Tengah, Gunung Sari dan puncaknya di depan Rujab Wali Kota (kantor Disnaker),” ujar Benyamin kepada tribun saat dikonfirmasi, Senin (29/4/2019).

Benyamin mengatakan, ada beberapa poin tuntutan buruh yang bakal disuarakan.

Yakni, meminta agar usia pensiun pekerja kontrak menjadi 58 tahun.

Permasalahan uang tali asih atau penghargaan.

Penerapan PERDA nomor 9/2013 Tentang Pekerja Alih Daya, Perda Nomor 1/2009 Tentang Rekrutmen Tenaga Kerja.

Permasalahan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dan terakhir, lapangan pekerjaan.

Tuntutan tersebut nantinya akan disuarakan agar dilaksanakan pemerintah dan perusahaan di sekitar Kota Bontang.

Benyamin menjelaskan, permasalahn tenaga kerja di Kota Bontang cukup serius.

Banyak pelanggaran regulasi yang massif dilakukan sejumlah perusahaan.

Salah satunya, masih banyak perusahaan merekrut tenaga kerja asal luar daerah, padahal ketersediaan tenaga kerja lokal cukup melimpah.

Di samping itu, terkait sengketa pemutusan hubungan kerja juga menjadi kasus-kasus yang kerap ditemui oleh para buruh.

Masih banyak didapati pemutusan kerja secara sepihak oleh karyawan dengan dalih beraneka macam.

“Ketimpangan - ketimpangan yang kami dan buruh rasakan akan disuarakan nanti saat May Day.

Kami berharap aspirasi ini dapat didengarkan oleh para penguasa dan pemberi kerja,” pungkasnya. (*)

Baca Juga : 

15 Ucapan Selamat Hari Buruh 2019 atau May Day, Cocok Kirim via WA, Instagram dan Facebook

SEJARAH HARI INI 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh atau May Day, Semua Bermula dari Sini!

Tak Ada Demo Buruh pada Mayday, Polres Samarinda Tetap Siagakan Pasukan

Saat Makan Siang Jokowi Dikelilingi Buruh Pabrik, Para Menteri Mengalah

Jelang May Day, Saat Jokowi Makan Siang Bersama Buruh, Prabowo Singgung Kontrak Politik KSPI

Likes Fanpage Facebook

Follow Twitter

Follow Instagram

Subscribe Official YouTube Channel

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved