Berita Video

VIDEO - Pengedar di 'Pulau' Narkoba Eksodus ke Jalan Belatuk, Ini Perubahan Sistem Penjualannya

Jalan Belatuk adalah lokasi baru peredaran narkoba di Samarinda. Sejumlah orang yang diamankan adalah pelaku yang kerap beroperasi di Pulau Narkoba

TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HP
DARURAT NARKOBA - BNN mengamankan 105 orang calon pembeli narkotika jenis sabu di jalan Belatuk VII, RT 21, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Kamis (9/5/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim bersama BNNK Samarinda kembali mengamankan pelaku peredaran narkotika.

Kali ini penindakan dilakukan di jalan Belatuk VII, Sungai Pinang, Rabu (8/5/2019) siang tadi, sekitar pukul 15.00 Wita.

Kawasan Belatuk tergolong lokasi baru tempat peredaran narkoba di Samarinda, pasalnya sejumlah orang yang diamankan merupakan pelaku yang kerap beroperasi di "Pulau" narkoba, jalan Kesehatan.

"Karena Pulau kita awasi terus, sepertinya mereka cari tempat baru.

Jadi mereka pilih di sini untuk mulai mengedarkan, di sini ini baru saja mereka beroperasi," ucap Kabid Pemberantasan BNNP Kaltim, AKBP H Tampubolon, Rabu (8/5/2019).

Informasi mengenai pengedar melakukan eksodus ke jalan Belatuk pun sampai ke telinga petugas, yang langsung ditindaklanjuti dengan melakukan penindakan.

Hasilnya, terdapat 9 orang yang berhasil diamankan, termasuk sejumlah barang bukti narkoba jenis sabu, serta uang tunai.

Proses penindakan kembali diwarnai dengan aksi kejar-kejaran, beberapa pelaku tampak nekat menceburkan diri ke sungai guna menghindari sergapan petugas.

Namun demikian, semua pelaku yang mencoba kabur berhasil diamankan oleh petugas.

"Ada yang nyebur ke sungai tembus ke Unmul (Universitas Mulawarman), tapi tetap bisa kita amankan semuanya," jelasnya.

Walaupun baru beroperasi di sekitar jalan Belatuk, namun para pecandu telah mengetahui lokasi baru tersebut.

Guna memudahkan identifikasi antara pembeli, warga biasa dan aparat, pengedar menempatkan sejumlah orang di jalan masuk ke permukiman.

Bagi pembeli yang datang, langsung di arahkan ke dalam permukiman.

Sistem transaksinya tidak lagi menggunakan loket, namun bertemu langsung antara pembeli dan pengedar.

"Sistemnya bukan loket, tapi transaksi langsung. Jadi saling ketemu mereka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved