Berorientasi Islam Moderat, Najwa Shihab Ajak Buka Aplikasi CariUstadz, Adakah Ustadz Abdul Somad?

Pesan itu dilontarkan oleh presenter kondang Najwa Shihab saat memperkenalkan aplikasi baru yang diluncurkan ayahnya, Quraish Shihab.

Instagram/najwashihab
Quraish Shihab dan Najwa Shihab. 

Persoalan tersebut menjadi menjadi salah satu keprihatinan tersendiri bagi Ulama Tafsir, Muhammad Quraish Shihab. Sebab itu, ia menyediakan layanan website bernama “Cari Ustadz”.

Layanan yang beralamat www.cariustadz.id ini disediakan untuk masyarakat yang ingin mencari ustadz atau penceramah.

Website ini merupakan portal data para Ustadz dan Ustadzah yang telah dilegitimasi berorientasi pada manhaj Islam Moderat, selain berkemampuan yang mumpuni dalam bidang agama.

“Bisa jadi apa yang kita sebut dakwah sebenarnya tidak. Tidak bisa ditandai dengan ramainya tepuk tangan atau menimbulkan isak tangis,” ungkap penulis Kitab Tafsir Al-Misbah ini.

Tapi, lanjutnya, tolok ukur suksesnya dakwah harus bertambahnya pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran karena barangkali yang kita dakwahi sudah tahu.

“Maka dengan adanya wadah ini bisa kita gunakan untuk berjalan bersama. Duduk bersama dan berdiskusi bersama,” jelasnya.

Direktur Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) KH Muchlis M. Hanafi juga ikut menyambut dan mengapresiasi atas peluncuran program ini.

"Beliau (Prof Quraish) sudah menyampaikan kalau beliau sudah tua. Ini artinya, walaupun sudah sejak lama berjalan, namun tetap harus lebih digerakkan. Karena pemikiran itu butuh rijal. Butuh penggerak, dan yang menyebarkan untuk dakwah yang wasathiyah," ungkapnya.

Ia juga menambahkan dengan adanya wadah ini, pihaknya ingin ketika ada masyarakat yang mencari ustadz jadi lebih mudah seperti mudahnya cari ojek online. Di antara inisiator program ini sekaligus sebagai Ketua ialah KH Ali Nurdin NQ.

Profil Quraish Shihab

Prof Muhammad Quraish Shihab
Prof Muhammad Quraish Shihab (Net)

Pendidikan formal Quraish Shihab dimulai di Makassar dimulai dari sekolah dasar sampai kelas 2 SMP.

Pada tahun 1956, ia di kirim ke kota Malang untuk “nyantri” di Pondok Pesantren Darul Hadis al-Faqihiyah. Karena ketekunannya belajar di pesantren, 2 tahun berikutnya ia sudah mahir berbahasa arab.

Melihat bakat bahasa arab yg dimilikinya, dan ketekunannya untuk mendalami studi keislamannya, Quraish beserta adiknya Alwi Shihab dikirim ayahnya ke al-Azhar Cairo melalui beasiswa dari Provinsi Sulawesi, pada tahun 1958.

Ia diterima di kelas dua I'dadiyah Al Azhar (setingkat SMP/Tsanawiyah di Indonesia) sampai menyelasaikan tsanawiyah Al Azhar.

Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke Universitas al-Azhar pada Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits. Pada tahun 1967 ia meraih gelar LC.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved