Ramadhan 2019

Agar Tidak Nyasar, Dinas Perindustrian Samarinda Usulkan Pembuatan Kartu untuk Pembeli Elpiji 3 Kg

Untuk stok elpiji sebenarnya masih aman, kita sudah sandingkan dari Pertamina dan agen stoknya aman. Hanya setelah masuk ke pengecer, masalahnya..

Editor: Mathias Masan Ola
(Cahyo Wicaksono Putro)
Muhammad Faisal, Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda. Tribunkaltim.co 

TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA - Harga gas elpiji diprediksikan akan melonjak, pemkot mulai mempersiapkan cara untuk menekan kenaikan harga gas 3 kg menjelang Lebaran 2019.

Muhammad Faisal Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda mengungkapkan, bahwa untuk stok elpiji saat ini masih aman.

"Untuk stok elpiji sebenarnya masih aman, kita sudah sandingkan dari Pertamina dan agen stoknya aman. Hanya saja setelah masuk ke pengecer, nah ini yang jadi permasalahan," ungkap Muhammad Faisal Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda, Kamis (16/5/2019).

Dengan elpiji, Muhammad Faisal menduga ada permainan. Apalagi sebutnya kelangkaan elpiji tidak merata, dan faktornya terjadi saat gas turun ke pengecer.

“Saya masih ragu sebenernya, apakan pengecer ini mampu menjual elpiji sesuai aturannya. Karena sesuai aturan elpiji yang 3 Kg ini kan tidak boleh dijual ke orang yang dari luar Samarinda, kan kuotanya memang dikhususkan untuk masyarakat Samarinda saja,” sebutnya.

Untuk tabung elpiji selama Ramadhan 2019 alokasinya ditambah 7 persen, tapi nyatanya di tingkat pengecer sering langka. Dan sesuai aturan, Muhammad Faisal menyebutkan bahwa pembeli elpiji 3 kg, yang diperbolehkan hanya pengusaha mikro dan masyarakat kurang mampu.

“Lalu bagi pengusaha mikro saja yang boleh membeli elpiji itu, kalau pengusaha makro itu kan tidak boleh. Tapi kita tidak bisa memantau secara maksimal sistem penjualan si pengecer ini. Jadi kalau mereka menjual juga ke pengusaha makro, ini yang bisa membuat stok elpiji ini kurang, dan ditambah lagi karena banyak permintaan, maka mereka menjual begitu saja ke siapapun tanpa tahu mereka yang membeli ini apa benar-benar membutuhkan, pengusaha mikro atau malah pengusaha makro," jelasnya.

“Karena itulah yang membuat harga itu naik. Kemarin kita sudah rapat dengan Pak Sekda, bagaimana cara mengatasi permasalhan ini,” tambahnya.

Dalam permasalahan ini, Muhammad Faisal mengusulkan, agar setiap pembeli yang diperbolehkan, diberikan kartu agar dapat terkoodinir dengan baik.

“Setelah rapat itu menurut saya, bagaimana kalau kita membuat kartu saja, jadi yang tidak memiliki kartu ya tidak dapat membeli elpiji 3 kg, beres masalahnya ya kan,” katanya.

Sesuai survey yang dilakukan, Muhammad Faisal memperkirakan harga elpiji saat ini di pasaran terbagi menjadi 3 sesuai kategorinya, yaitu : 

12 kg= 145.000/12 = 12.083 per kilo

5,5 kg = 70.000/5.5= 12.727 per kilo

3 kg = 17.000/3= 6.000.

“Kemarin teman saya survey, kalau harganya itu untuk yang 12 kg itu 145.000/12, 12.083 per kilo. 5.5 kg 70.000/5.5, 12.727 per kilo. San 3 kg 17.000/3, 6.000 an.

Coba kita perhatikan perbandingannya, kan jauh sekali. Kalau pemerintah diminta untuk terus memproduksi mengikuti kebutuhan masyarakat, pemerintah yang merugi jadinya, dan dampaknya akan ke masyarakat juga,” tegas Muhammad Faisal

BACA JUGA:


Ricuh Laga PSS Sleman vs Arema FC, Ini Pengakuan Penonton yang Berdarah Terkena Serpihan Keramik


Putra Sulung Terduga Perekam Video Penggal Kepala Jokowi: Ibu Saya Enggak Sengaja Merekam Itu


Terkuak Pengakuan Terduga Pelaku Pemutilasi Wanita di Malang, Gunting Taman Jadi Alat Mutilasi


Exco PSSI: Bentrokan Suporter PSS Sleman dengan Arema FC Gara-gara Ada 20 Provokator


TERPOPULER - 2 Pemain Naturalisasi Persib Bandung tak Bisa Tampil di Laga Perdana Liga 1 2019


Like dan follow Fanspage Facebook



Follow Twitter



Follow Instagram



Subscribe official YouTube Channel



Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved