Waisak 2019

Waisak 2019 Kirab Api Abadi Air Berkah dari Mendut ke Candi Borobudur, Pesan Menghargai Kebhinekaan

Momen Waisak 2019 tingkat nasional dikonsentarsikan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Wasisak 2019 ini membawa pesan perdamaian.

Editor: Budi Susilo
istimewa
Candi Borobudur yang kali ini masuk dalam peringatan hari Waisak 2019. 

TRIBUNKALTIM.CO, MAGELANG - Ribuan lampion diterbangkan dari halaman Candi Borobudur dan Taman Lumbini pelataran Candi Borobudur di Kabupaten Magelang pada Sabtu 19/5/2019) malam pada puncak peringatan Tri Suci Waisak 2563BE/2019.

Tahun ini, pelepasan lampion dilaksanakan dua sesi, sesi pertama pukul 21.00 WIB dan sesi kedua sekitar pukul 23.00 WIB.

Pembagian dua sesi ini karena tingginya ummat Buddha yang ingin turut serta melaksanakan prosesi tersebut.

Sebelum pelepasan lampion, dilakukan meditasi serta ritual doa-doa atau harapan pada perdamaian di Indonesia dan perdamaian dunia, yang dipimpin para pemuka agama Buddhis.

Hari Raya Waisak 2019
Hari Raya Waisak 2019 (Freepik.com)

Pada puncak peringatan Tri Suci Waisak 2019 tingkat nasional dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pengamanan ketat diberlakukan pada seluruh rangkaian Waisak dan puncak peribadatannya di kawasan Candi Borobudur.

Sebelumnya, seperti ritual-ritual yang telah dilaksanakan tiap Waisak.

Dilaksanakan pengambilan air berkah dari Umbul Jumprit, Parakan, Temanggung.

Dan pengambilan api alam dari Mrapen, Grobogan Jawa Tengah.

Kedua seluruhnya dibawa ke Candi Mendut.

Umat Buddha dan masyarakat menerbangkan lampion dalam rangka menyambut detik-detik Waisak 2019 di area Candi Borobudur.
Umat Buddha dan masyarakat menerbangkan lampion dalam rangka menyambut detik-detik Waisak 2019 di area Candi Borobudur. (Kompas.com/Ika Fitriana)

Kemudian api abadi dan air berkah dari Candi Mendut dikirab menuju Candi Borobudur, diikuti oleh ummat Buddhis. 

Pada detik-detik Waisak ditandai dengan pemukulan gong tiga kali dan pemercikan air berkah serta membacakan Paritta Jayanto dan umat bersikap anjali.

Tuntunan meditasi Waisak oleh Biksu Wongsin Labhiko Mahathera dan pada saat meditasi suasana hening.

Selesainya meditasi ditandai dengan pemukulan gong satu kali.

Rangkaian detik-detik Waisak 2563 BE/2019 ditutup dengan pradaksina mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali yang diikuti oleh para biksu dan seluruh umat Buddha.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved