Heboh Virus Monkeypox atau Cacar Monyet Masuk Wilayah Batam, Ini Penjelasan Kemenkes RI

Foto sekujur tubuh penuh dengan bintik merah dengan narasi bahwa kejadian ini di Batam diunggah beberapa akun.

www.who.int
Isu virus cacar monyet atau monkeypox telah masuk ke wilayah Batam, Kepulauan Riau, beredar luas di media sosial, salah satunya Facebook. Ini penjelasan Kemenkes RI. 

Masyarakat dapat menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata, mencuci tangan dengan sabun, membatasi makanan daging yang tidak dimasak dengan baik, menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, serta menghindari kontak dengan hewan liar atau memakan daging yang diburu dari hewan liar.

Anung menambahkan, gejala penyakit cacar monyet berupa demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, sakit kepala hebat, nyeri punggung, ruam pada kulit, nyeri otot dan lemas.

"Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya."

"Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras," ujar Anung.

Anung menuturkan, penyakit ini hanya dapat didiagnosis melalui pemeriksaan laboratorium.

"Pengobatan simptomatik dan supportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul," tutur dia. (Kompas.com/Mela Arnani)

Puluhan Orang Kontak dengan Pasien

Lima warga Singapura masuk dalam daftar orang-orang yang dikarantina, setelah melakukan kontak dengan pasien pertama Monkeypox di negara itu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura pada Selasa (14/5/2019).

Berdasarkan investigasi Depkes dan penelusuran sejauh ini, 23 orang telah diidentifikasi melakukan kontak dengan pasien, di mana lima diantaranya adalah penduduk Singapura.

"Sisanya berasal dari Inggris, India, Irlandia, Malaysia, Nigeria dan Vietnam, sebagian besar dari mereka memang berada di lokasi acara yang dihadiri pasien di sini (Singapura)," tulis pejabat setempat.

Namun pada Senin malam, mereka tidak menunjukkan gejala apapun.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (15/5/2019), sebelumnya pada Kamis lalu, kasus Monkeypox kali pertama terjadi di Singapura dan dibawa oleh seorang warga Nigeria berusia 38 tahun yang tengah menghadiri sebuah acara lokakarya.

Laki-laki itu diduga mengidap virus langka tersebut lantaran mengkonsumsi daging hewan liar dalam sebuah pesta pernikahan yang ia hadiri di Nigeria sebelum terbang ke Singapura.

Ia saat ini dirawat di bangsal isolasi di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular negara tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved