Heboh Virus Monkeypox atau Cacar Monyet Masuk Wilayah Batam, Ini Penjelasan Kemenkes RI
Foto sekujur tubuh penuh dengan bintik merah dengan narasi bahwa kejadian ini di Batam diunggah beberapa akun.
Ia pulih perlahan dan dalam kondisi stabil, laki-laki itu siap dipulangkan ke negaranya setelah pulih dan jika telah dinyatakan tidak menular.
Perlu diketahui, Monkeypox dapat menyebar meskipun hanya melalui kontak dengan darah ataupun cairan tubuh hewan yang terinfeksi seperti tikus dan monyet.
Virus ini juga dapat ditularkan melalui pengkonsumsian daging hewan yang tidak dimasak secara benar.
Penularan dari manusia ke manusia dimungkinkan terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau dengan benda yang baru-baru ini terkontaminasi oleh cairan tubuh mereka yang terinfeksi.
Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan kedinginan.
Terkait pasien pertama Monkeypox di Singapura, ia awalnya mengalami gejala pada 30 April lalu.
Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tan Tock Seng menggunakan ambulans pada 7 Mei lalu dan dinyatakan positif mengidap virus pada hari berikutnya.
"Kasus pasien satu ini dianggap sebagai kasus suspect Monkeypox karena ia menunjukkan gejala yang sangat mengarah pada Monkeypox,".
Ia memiliki riwayat perjalanan yang relevan dan melaporkan diri bahwa telah mengkonsumsi daging hewan liar.
Di luar Afrika, infeksi Monkeypox hanya dilaporkan terjadi di Amerika Serikat (AS), Inggris dan Israel, seperti yang disampaikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Cermati Gejala dan Penularannya
Penyakit monkeypox atau cacar monyet telah terkonfirmasi menyebar di wilayah Singapura pada 8 Mei 2019 lalu.
Penyakit monkeypox atau cacar monyet ini pertama diketahui setelah Pemerintah Singapura menemukan seorang warga yang positif mengidap penyakit tersebut.
Diketahui, penyakit monkeypox atau cacar monyet ini terbawa oleh warga negara Nigeria berusia 38 tahun.
Pria Nigeria tersebut datang ke Singapura pada 28 April dan terbukti positif mengidap cacar pada 8 Mei.