TERPOPULER - Najwa Shihab Akui Siap Mundur dari Mata Najwa, Simak Perjalanan Karier Jurnalistiknya

Pernyataan dari Najwa Shihab itu diungkapkannya saat dirinya mendapat pertanyaan tak terduga dari Sarah Sechan demi temani anak

Capture/Facebook Live/TRANS7
Najwa Shihab 

TRIBUNKALTIM.CO - Presenter Najwa Shihab tiba-tiba membuat pernyataan mengejutkan.

Wanita kelahiran Makassar itu mengaku siap mundur dari kariernya yang telah dibangun selama ini.

Artinya Najwa Shihab siap berhenti sebagai presenter Mata Najwa seperti yang dilakoninya beberapa tahun terakhir.

Sikap Najwa Shihab itu diungkapkannya dalam kanal youtube Narasi Channel.

Pernyataan dari Najwa Shihab itu diungkapkannya saat dirinya mendapat pertanyaan tak terduga dari Sarah Sechan.

Melansir dari Grid.id, dalam suatu momen Sarah Sechan mengajukan pertanyaan kepada Najwa Shihab.

"Tapi kalau misalnya suatu saat dia (anaknya, Izzat Ibrahim Assegaf) tiba-tiba berubah set!, mami aku kan pergi nonton sama mami, aku kan pergi dinner sama mami, tapi mami berhenti kerja," ucap Sarah Secahan seperti yang dikutip oleh Grid.ID pada Minggu (19/5/2019).

Mendengar pertanyaan tiba-tiba itu, Najwa Shihab tanpa ragu mengiyakan permohonan bersyarat itu.

"I would say yes," ucap Najwa Shihab tanpa ragu.

"You would?" tanya Sarah Sechan memastikan jawaban Najwa Shihab.

Najwa Shihab kemudian menyatakan bahwa sekarang inilah kesempatan untuk dirinya bisa bersama dengan sang anak.

"Iya apalagi sekarang kan dia mau berangkat ini," ungkapnya

"Serius?" tanya Sarah Sechan.

"Iyalah," jawab Najwa Shihab.

"You would stop it?" tanya Sarah Sechan sekali lagi.

Kembali Najwa Shihab menjawab dengan jawaban yang sama.

"Iya, kemarin tuh baru, tahun lalu ya? sempet ada apa namanya kayak crossroad gitu," pungkasnya.

Berikut video lengkapnya

Karier Najwa Shihab

Najwa Shihab sendiri memulai kariernya sebagai jurnalis di RCTI.

Tak lama bergabung dengan televisi swasta pertama di Indoensia itu, Najwa Shihab kemudian hengkang ke Metro TV.

Ia pernah menjadi anchor program berita prime time Metro Hari Ini, Suara Anda dan program bincang-bincang Mata Najwa.

Salah satu momen paling berharga ketika Najwa Shihab bergabung di Metro TV adalah ketika dirinya meliput gempa dan Tsunami Aceh pada tahun 2004.

Sejak tahun 2009, putri dari Quraish Shihab ini memiliki program acara sendiri yakni, Mata Najwa.

Program ini sukses besar, karena mampu menggali berbagi persoalan bersama nara sumber dari sudut pandang berbeda.

Namun, keputusan mengejutkan diambil Najwa Shihab pada tahun 2017.

Di tengah popularitas Mata Najwa yang tengah naik daun, Najwa Shihab memutuskan mundur dari Metro TV.

Pada bulan Agustus 2017, melalui episode Catatan tanpa Titik, ia secara resmi mengundurkan diri dari MetroTV yang telah membesarkan namanya.

Dan pada 10 Januari 2018, Najwa Shihab melalui Mata Najwa tampil kembali di Trans7 dengan tetap menempati slot yang sama seperti sewaktu di Metro TV, yakni hari Rabu pukul 20:00 WIB.

Pada tahun 2018, setelah berkecimpung menjadi jurnalis selama 17 tahun, Najwa Shihab mendirikan Narasi TV, sebuah perusahaan berita dan media omni-channel yang menciptakan dan mengelola beberapa jenis konten.

Selama kariernya, Najwa Shihab tercatat meraih berbagai penghargaan.

Diantaranya Panasonic Gobel Awards.

Najwa Shihab juga memperoleh penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya pada tahun 2005 untuk laporan-laporannya dari Aceh, saat bencana tsunami melanda kawasan itu, Desember 2004.

Liputan dan laporannya dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan itu. 

Akhirnya Tampil Sepanggung dengan Tokoh yang Selalu Menolak Tampil di Mata Najwa

Najwa Shihab akhirnya duduk sepanggung dengan tokoh yang hingga kini belum berhasil dihadirkan di acara Mata Najwa.

Tokoh itu adalah Emha Ainun Nadjib atau yang biasa disapa Cak Nun.

Najwa Shihab akhirnya tampil sepanggung dengan Cak Nun tapi bukan di acara Mata Najwa.

Najwa Shihab dan Cak Nun hadir dalam sebuah diskusi Sarasehan Budaya yang membahas dua tahun kasus Novel Baswedan.

Dalam acara tersebut penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan juga hadir. 

Termasuk beberapa rekannya yang pernah bertugas di KPK seperti Abraham Samad dan Busyro Muqoddas.

Momen Najwa Shihab sepanggung dengan Cak Nun dan Novel Baswedan ditayangkan melalui YouTube Najwa Shihab.

Dalam tayangan tersebut Novel Baswedan mengungkapkan ada banyak serangan kepada kawan-kawan di KPK yang juga tidak diungkap.

Namun, dia tetap memotivasi kawan-kawannya itu.

"Terhadap kawan-kawan di KPK mari terus semangat, terus berani dan terus untuk menjaga komitmen memberantas korupsi. Tidak pernah ada suatu negara yang akan bisa maju apabila penegakan hukumnya bermasalah, apabila teror yang terjadi dibiarkan, apabila pemberantasan korupsinya bermasalah," kata Novel.

Sementara Najwa Shihab menyebut kasus Novel Baswedan bukanlah serangan individu yang kasuistik, melainkan sistematis dan sudah terjadi sejak lama.

"ICW sejak 1996 mencatat sudah 115 pegiat antikorupsi yang menerima teror. Apa yang terjadi pada Novel tidak bisa dilihat individu semata, ini jelas serangan terhjadap KPK sebagai instutusi dan serangan terhadap pemberantasan korupsi," kata Najwa.

Menurut Najwa, yang paling dirugikan dari rentetan kasus tersebut adalah publik.  

"Kita semua, ibu rumah tangga, mahasiswa, orang biasa, semua terkena dampak akibat serangan-serangan ini," bebernya host Mata Najwa itu.

Sementara itu, Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun mengingatkan betapa suramnya wajah Indonesia.

Kasus yang menimpa Novel Baswedan adalah gambaran wajah Indonesia saat ini.

"Sejak 22 Mei 1998 sehari setelah Soeharto turun, saya mengambil jarak dari Republik Indonesia supaya saya mendapat pemahaman baru dari Indonesia. Karena saya banyak gak paham, terutama reformasi," kata Cak Nun.

"Saya tinggalkan reformasi karena saya gak paham, karena teman saya adalah Soeharto-Soeharto kecil yang ingin menjadi Soeharto juga," beber Cak Nun.

"Miss komunikasi saya itu berlanghsung sampai 21 tahun. Oleh karena itu, saya beruntung selama ini saya halo-halo dengan Indonesia, ternyata setelah bertemu dengan Mas Novel saya baru sadar kalau saya berhadapan langsung dengan wajah Indonesia," pungkas Cak Nun.

Simak videonya di bawah ini:

Selalu Gagal Merayu

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun adalah tokoh yang paling sulit dihadirkan di acara Mata Najwa.

Hal itu diungkapkan sendiri oleh Najwa Shihab, host Mata Najwa.

Meski sudah sembilan tahun membawakan Mata Najwa, Najwa Shihab nyatanya selalu gagal merayu Cak Nun tampil di acaranya.

Padahal Najwa Shihab sudah melakukan upaya agar sang tokoh ini hadir memenuhi undangan.

Saat menghadiri acara milad ke-74 KH A Mustofa Bisri alias Gus Mus di Semarang, Najwa Shihab mengungkapkan hal itu. 

Di acara itu hadir para seniman dan budayawan seperti Prie GS, Sudjiwo Tedjo, Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun, Jaya Suprana, Joko Pirnubo, dan lain-lainnya.

Najwa Shihab didaulat untuk membacakan Catatan Najwa mengenai sosok Gus Mus.

Sebelum membacakan Catatan Najwa, putri dari ulama Quraish Shihab ini sempat membacakan puisi karya Gus Mus.

Usai membacakan puisi dan catatannya, di atas panggung, Najwa pun mengutarakan uneg-unegnya.

"Aku ada satu request Mas Prie," tutur Najwa Shihab ke Prie GS.

"Jadi gini, Mata Najwa sudah sekian lama membujuk dan merayu Cak Nun untuk tampil di Mata Najwa, tapi saya selalu ditolak. Penolakan demi penolakan. Sampai kapan saya harus menerima penolakan ini Mas Prie. Bolak-balik sejak Mata Najwa hampir 9 tahun. Sembilan tahun yang haus dan rindu. Tolong diyakinkan agar Emha Ainun Nadjib mau hadir di Mata Najwa," kata Najwa.

Prie GS pun meminta hadirin yang hadirin untuk mengamini permintaan Najwa Shihab.

"Insya Allah mudah-mudahan terbuka jalannya. I love you Cak Nun," rayu Najwa Shihab.

Simak videonya sejak menit ke-4:

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun memang jarang tampil di televisi. Hanya sesekali ia terlihat.

Cak Nun pernah terlihat di acara Indonesia Lawyer Club pada 23 Mei 2017 mengangkat tema mengenai "Saatnya Damai Bersenandung".

Itu pun Cak Nun tidak hadir langsung di studio.

Pihak ILC hanya menayangkan rekaman wawancara terhadap Cak Nun.

Di dalam beberapa tayangan YouTube, Cak Nun pernah mengutarakan alasannya tidak lagi tampil di media massa.

Cak Nun mengaku sudah meninggalkan koran dan televisi sejak 22 Mei 1998, setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya.

"Saya ketemu tv lagi ke tv-tv itu hanya tv lokal. Itu pun juga posisi kerja samanya beda dengan tv zaman dulu," ujarnya.

"Saya belum mengizinkan yang syuting tv-tv nasional," tambahnya.

Menurut Cak Nun, sudah banyak tawaran dari televisi nasional seperti ILC, Mata Najwa, dan televisi lainnya untuk tampil. Namun Cak Nun menolak.

Dikutip dari situs caknun.com, dikemukakan alasan Cak Nun enggan tampil di media massa.

"Tapi bahwa saya jarang bicara di media, itu karena saya melihat sebagian besar media saat ini sudah sangat tidak mengasyikan. Terlebih di zaman yang salah satunya melihat ketenaran sebagai kebenaran. media berkontribusi besar menjadikan kebodohan menjadi milik masyarakat. Dan jujur saja, kenyataan yang terjadi pada media ini menjadikan saya tidak bahagia dan terangsang untuk kembali menulis," jawabnya saat ditanya oleh Hendi Jo dari Islam Indonesia.

BACA JUGA

Partai Demokrat Bersama 02 Sampai 22 Mei dan Ferdinand Hutahaean Tarik Dukungan dari Prabowo-Sandi

Sejarah Pemberian THR dan Orang yang Pertama Kali Mencetuskannya, Serta Cara Penghitungannya

Mau Menukarkan Uang untuk Lebaran 2019 ? Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Menyesal

TERPOPULER: Istri Bani Seventeen Ungkap Isi Buku Harian Suami, 'Nara Akan Selalu Merindu Be'

TERPOPULER - Waktu Pencairan, Besaran dan Perhitungan THR PNS 2019, TNI, Polri hingga Swasta

Subscribe official YouTube Channel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved