Ramadhan 2019

Jejak Masjid Tertua di Paser, Ada Peninggalan Jam Matahari Bisa Jadi Petunjuk Waktu Salat

Masjid Jami Nurul Ibadah di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong merupakan masjid tertua di Kabupaten Paser.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO/ SARASANI
Jam Matahari Masjid Jami Nurul Ibadah yang dulu digunakan untuk menentukan waktu salat sudah tiba, Kamis (23/5/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Masjid Jami Nurul Ibadah di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong merupakan masjid tertua di Kabupaten Paser. Berdiri sejak tahun 1851, Masjid Jami Nurul Ibadah sekarang sudah berusia 168 tahun.

KEBERADAAN Masjid Jami Nurul Ibadah ini, selain sebagai bukti perkembangan syiar Islam di Bumi Daya Taka, juga merupakan bagian situs Cagar Budaya Nasional, yakni Keraton Kesultanan Sadurengas atau lebih dikenal dengan Museum Sadurengas.

Keraton dan masjid menurut Kaum (Marbot) Masjid Jami Nurul Ibadah Bahrudin dibangun pada tahun yang sama.

"Itu bisa kita lihat tahun berapa masjid ini dibangun," kata Bahrudin sambil menunjuk pada jam digital yang menempel di dinding masjid.

Masjid Cheng Ho di Desa Batuah KM 20, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, kerap menjadi tempat persinggahan pengendara antarkota yang ingin melepas penat.
Masjid Cheng Ho di Desa Batuah KM 20, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, kerap menjadi tempat persinggahan pengendara antarkota yang ingin melepas penat. (tribunkaltim.co/RAHMAT TAUFIQ)

Bahrudin mengaku lahir dan dibesarkan di Desa Pasir Belengkong. Sempat bekerja di Tanah Grogot, di usia 50 tahun, namun ia kembali ke Pasir Belengkong.

"Saya menetap di sini lagi, sudah ada 10 tahun. Dulu, waktu saya kecil salatnya di masjid ini," ucap pria kelahiran 1959 ini.

Sekitar tahun 1969, lanjut Bahrudin, belum ada energi listrik PLN. Apalagi pengeras suara dan sound system seperti sekarang, sehingga muadzin harus mengumandangkan azan di menara masjid agar panggilan waktu salat berjamaah terdengar warga sekitar.

Tanpa diminta Bahrudin kembali menunjukkan anak tangga menuju menara masjid yang berbentuk spiral melingkari tiang utama Masjid Jami Nurul Ibadah. "Itu tangga menuju menara masjid, di atas sana dia (muadzin) azannya," ucapnya.

Bahrudin, Kaum (Marbot) Masjid Jami Nurul Ibadah
Bahrudin, Kaum (Marbot) Masjid Jami Nurul Ibadah (TRIBUNKALTIM.CO/ SARASANI)

Karena belum ada aliran lisrik PLN, Masjid Jami Nurul Ibadah hanya diterangi lampu strongkeng. Itu masih mending, tadinya pakai lampu pelita tanpa semprong.

"Yang pakai lampu pelita itu juga saya alami, cuma waktu itu sudah ada jam atau menunjukan waktu," ungkapnya.

Bagaimana menentukan waktu shalat sudah tiba kalau belum ada jam? Menurut Bahrudin, Masjid Jami Nurul Ibadah sudah berdiri jauh sebelum ia dilahirkan, sehingga penentuan waktu salat dapat dari cerita orantua terdahulu.

Arsitektur Masjid Al Wahab di Kota Bontang mirip dengan Masjid Demak
Arsitektur Masjid Al Wahab di Kota Bontang mirip dengan Masjid Demak (tribunkaltim.co/Ichwal Setiawan)

Di depan masjid ini, kata Bahrudin, ada jam matahari berupa sebatang besi tembaga menancap di tengah-tengah lempengan batu marmer warna putih. Di batang besi tembaga itu dibagi dalam 6 ruas, penentuan waktu dilihat dari bayangan besi tembaga di atas marmer.

"Kalau matahari tepat di atas batang besi tembaga, tidak ada bayangan besi tembaga yang melindungi sinar matahari ke permukaan marmer, berarti waktu salat Duhur sudah tiba.

Sebaliknya, masih ada sedikit bayangannya waktu salat belum sampai," ungkapnya.

Sebagai masjid tertua di Paser, Masjid Jami Nurul Ibadah selalu masuk agenda Safari Ramadan Pemkab Paser ke-10 Kecamatan di Kabupaten Paser. Karena Safari Ramadan tahun ini tidak ada, sehingga tradisi rutin setiap bulan Ramadan tidak digelar Masjid Jami Nurul Ibadah.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved