Prajurit TNI AU Tenteng Senjata di Area Keberangkatan Bandara Balikpapan, Ini Sebabnya
Prajurit Lanud Dhomber Balikpapan tersebut melaksanakan patroli keamanan di area bandara.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bila melihat prajurit TNI AU berseragam lengkap dengan menenteng senjata, penumpang bandara SAMS Sepinggan Balikpapan tak perlu khawatir.
Prajurit Lanud Dhomber Balikpapan tersebut melaksanakan patroli keamanan di area bandara. Kehadiran mereka merupakan wujud antisipasi dari situasi politik nasional yang memanas di ibu kota negara.
"Menyikapi situasi akhir-akhir ini. Mulai dari pengumuman hasil rekapitulasi KPU (di Jakarta), memang beberapa hari kami meningkatkan kewaspadaan.
Ada isu yang berkembang, kita juga di Balikpapan tak mau underestimate perkembangan yang terjadi, meski pusat di Jakarta," ungkap Danlanud Balikpapan Kolonel Pnb Irwan Pramuda saat ditemui, Jumat (24/5/2019) di Mako Lanud Dhomber Balikpapam.
Sebagai pemegang komando institusi keamanan penanggungjawab keudaraan di Kalimantan Timur, pihaknya melakukan patroli bersama avsec bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Di bandara lainnya di Kaltim pihaknya memberikan advice untuk meningkatkan kewaspadaan. Kekuatan TNI AU dalam hal ini Lanud Dhomber Balikpapan siap digunakan bila dibutuhkan.
"Kondisi kita saat ini tak tahu siapa lawan dan kawan. Orang yang demo damai tahu-tahu ada yang rusuh. Kita ngak mau kecolongan (Balikpapan).
Bukan menakuti itu (bawa senjata), tapi buat orang yang berniat berbuat kacau di sini berpikir ulang karena ada kehadiran prajurit," ungkapnya.
Tujuannya tak lain mengantisipasi oknum atau kelompok yang mencoba menggangu keamanan di bandara, yang merupakan salah satu obyek vital nasional yang wajib dilindungi TNI AU.
"Bandara ini obyek vital yang harus kami amankan. Kalau terjadi sesuatu saya salah. Kalau bandara lumpuh semua terganggu, mulai dari perekonomian, sosial dan politik terganggu," ungkapnya.
Patroli prajurit TNI AU dengan senjata lengkap tersebut dilakukan sebanyak 3 shift. Setiap shift diisi 6 prajurit yang patroli mulai daru area keberangkatan, kedatangan hingga perimeter sekeliling bandar udara, termasuk area navigasi penerbangan bandara.
"Kalau itu sampai disabotase atau dirusak berbahaya. Sekarang siapa pun bisa, entah dari teroris atau orang yang tidak puas sekali pun," katanya.
Pihaknya juga melakukan random chek terhadap kendaraan yang masuk ke dalam bandara.
"Kita periksa bukan untuk mengganggu kenyamanan, tapi kita memberikan rasa aman kepada para penumpang," tuturnya.
Untuk diketahui, patroli antisipasi gejolak politik nasional di Balikpapan dilakukan TNI AU dan AVSEC bandara, sejak Senin (20/5/2019).