Prajurit TNI AU Tenteng Senjata di Area Keberangkatan Bandara Balikpapan, Ini Sebabnya

Prajurit Lanud Dhomber Balikpapan tersebut melaksanakan patroli keamanan di area bandara.

TribunKaltim.CO/Fachmi Rachman
Prajurit TNI AU melakukan patroli di area keberangkatan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. Mereka menggubakan seragam lengkap dengan menenteng senjata dalam rangka antisipasi situasi politik nasional yang memanas di ibu kota, belum lama ini. 

"Yang tepanya di Tebing Tinggi, detasemen B,"

"Jadi Berita yang disebarkan selama ini itu murni Hoaks,"

"Kami memang murni Brimob Indonesia, dan berdarah Indonesia," tambahnya.

Anggota Brimob saat jumpa pers, di Jakarta, pada Jumat (24/5/2019).
Anggota Brimob saat jumpa pers, di Jakarta, pada Jumat (24/5/2019). (YouTube Kompas TV)

 Staf Ahli Komunikasi dan Informasi Badan Intilijen Negara (BIN), Wawan Purwanto angkat suara terkait orang-orang di balik kericuhan 22 Mei.

Diketahui sebelumnya bahwa dalam aksi 22 Mei kemarin sempat diwarnai kericuhan.

Kericuhan tersebut diduga ditimbulkan kelompok yang hingga kini masih diselidiki.

Menurut Wawan Purwanto, pada aksi 22 Mei 2019 kemarin ada dua kelompok berbeda yang melakukan unjuk rasa.

Kelompok pertama, kata Wawan Purwanto, melaksanakan aksi seusai prosedur.

Aksi tersebut diakhir dengan salat tarawih.

Setelahya, lanjut dia, muncul kelompok lain yang kemudian melakukan kerusuhan.

"Kalau skenario kelompok yang pertama memang sudah selesai artinya mereka sesuai prosedur mereka taat terhadap apa yang sudah menjadi aturan. Mereka berorasi kemudian diakhiri salat tarawih bersama," ujar Wawan Purwanto seperti dilansir dari tayangan YouTube TVONE, Jumat (24/5/2019).

"Selesai ini geser, muncul yang lain, ada penumpang gelap," tuturnya.

Dijelaskannya bahwa kelompok tersebut melakukan aksi yang sudah direncakan.

"Tidak mendadak itu," katanya.

Hal itu mengingat adanya sejumlah temuan di lapangan berupa bom molotov hingga alat-alat lainnya untuk menyerang.

"Dengan berbagai temuan yang ada dan mereka juga sudah menyiapkan diri dengan barang-barang untuk menyerang seperti bom molotov, petasan. Termasuk memprovokasi pihak lain menyerang lebih dulu," jelasnya.

Staf Ahli BIN Wawan Purwanto.
Staf Ahli BIN Wawan Purwanto. (YouTube TVONe)

Terkait dalang di balik kericuhan, pihaknya bersama kepolisian terus berupa menguaknya lebih dalam.

"Memang sudah di maping di berbagai temuan dan juga ditindak lanjuti dengan berbagai upaya-upaya menguak lebih lanjut dan ini pihak kepolisian juga terus melakuan upaya BAP terhadap apa-apa yang sudah ditemukan di lapangan, kemudian juga dikroscek dengan para pihak yang ditangkap ," katanya.

"Dari sana ada bukti-bukti kayak ada amplop yang sudah tertulis nama-nama yang mau dibagikan termasuk juga ada uang uanganya di situ jumlahnya bervariasi demikian juga ada dana operasiaonal,"tambahnya.

Ada pun temuan-temuan yang ada nantinya, kata dia, akan disingkronkan dengan keterangan-kerangan saksi, ahli dan keterangan pendukung lainnya.

"Sehingga nanti akan lebih jauh diketahui," tuturnya.

Yang pasti, Wawan Purwanto menegaskan bahwa kerusuhan 22 Mei kemarin ada unsur kesengajaan.

"Sekarang sudah mulai dikuak satu per satu siapa di balik ini termasuk pelaku-pelaku lapangannya," tukasnya.

Polri Segera Ungkap Aktor Intelektual dan Donatur Ricuh 22 Mei

Pernyataan Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo soal dalang di balik kericuhan 22 Mei mendapat tanggapan dari Koordinator Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), Jumhur Hidayat.

Pernyataan Dedi Prasetyo tentang dalang di balik kericuhan 22 Mei disampaikannya dalam program acara Rosi Kompas TV, Kamis (23/5/2019).

Pada program tersebut, Dedi Prasetyo sedikit menginformasikan perkembangan terbaru soal pengungkapan aktor kericuhan 22 Mei.

Seperti diketahui, sejumlah pelaku kericuhan 22 Mei telah diamankan pihak kepolisian.

Dedi Prasetyo pun mengatakan bahwa apabila pihaknya telah selesai melakukan pemeriksaan, maka secara perlahan aktor kericuhan 22 Mei akan terungkap.

Terlebih sejumlah barang bukti kini telah diamankan pihaknya.

Termasuk pengakuan para pelaku kericuhan 22 Mei.

"Jadi nanti apabila pemeriksaan sudah selesai, bukti-bukti sudah sangat kuat, ada uang dalam pecahan rupiah, ada uang dalam pecahan dollar, kemudian para tersangka mengakui menerima order," ujarnya seperti dilansir dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (24/5/2019).

Saat ini, pihaknya tengah memburu siapa sosok yang menjadi koordinator lapangan kericuhan 22 Mei itu.

"Ini kan baru pelaku lapangan nanti akan disidik siapa yang akan menjadi koordinator lapangan," terangnya.

"Habis koordinator lapangan nanti siapa aktor intelektual, semuanya akan dimintai keterangan, akan dibuka ke publik," sambungnya.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (Vincentius Jyestha/Tribunnews.com)

Pernyataan Dedi Prasetyo itu sontak mendapat tanggapan dari Jumhur Hidayat.

Jumhur Hidayat mendukung polri segera mengungkap siapa dalang di balik kericuhan 22 Mei.

"Ini kalau bisa secepat mungkin dibukanya, siapa yang kasih duit," ucap Jumhur Hidayat.

Pembawa acara Rosi lantas melontarkan pertanyaan kepada Jumhur Hidayat.

"Bang Jumhur gak kasih duit?" tanya Rosi.

"Boro-boro, yang ada ngutang," jawab Jumhur disambut tepuk tangan penonton.

Polisi Tangkap 183 Massa Bayaran Pelaku Kerusuhan Asrama Brimob Petamburan

Polres Metro Jakarta Barat mengamankan sebanyak 183 massa bayaran yang terlibat kerusuhan di Asrama Brimob Petamburan dan Slipi, Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pelaku tersebut berasal dari berbagai wilayah, baik di Jakarta maupun dari luar kota.

Dari tangan para perusuh, polisi mengamankan sejumlah barang bukti.

Di antaranya berbagai senjata tajam, bom molotov, anak panah, bambu runcing, hingga uang tunai Rp 20 juta dan beberapa amplop berisi uang yang sudah diberi nama.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, saat dihadirkan di Mapolres Metro Jakarta Barat, para perusuh itu dikelompokan per wilayah mereka.
Bahkan, sebanyak 23 diantaranya memiliki sejumlah tato di tubuhnya

"Semua baramg bukti ini memang sudah disiapkan. Jadi kami sebut ini bukan kelompok demo untuk menyuarakan pendapat ini memang untuk menciptakan kerusuhan," kata Hengki di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (23/5/2019).

Atas perbuatannya, mereka bakal dikenakan Pasal berlapis yakni Pasal 212 KUHP, dan atau Pasal 214 KUHP, 170 KUHP, 187 KUHP dan atau Pasal 358 KUHP.

Kemudian RSUD Tanah Abang 28 orang, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) 6 orang, serta 25 orang lainnya ditangani di posko lapangan.

"Ini per pukul 20.00 WIB, jumlah total korban 347 orang luka, diagnosanya ini dalam proses pendataan," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.

Untuk mereka yang meninggal dunia, pihak Pemprov DKI masih belum bisa merilis resmi nama-namanya.

Sebab Anies menilai keluarga yang bersangkutan harus lebih dulu mendapatkan informasi sebelum disebarluaskan di media.

Apalagi, ada 3 orang korban jiwa meninggal dunia yang berasal dari luar Ibu Kota.

"Ini dipastikan seluruh keluarganya dapat info dulu baru diumumkan. Jadi jangan sampai keluarga dengarnya dari luar. Karena itu kita tidak keluarkan nama sampai memastikan seluruh keluarganya mengetahui," kata dia.

Simak videonya:

Subscribe official YouTube Channel

BACA JUGA:

Pilot Jepang Ungkap Misteri Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH-370, Ada Hal Yang Disembunyikan

BERITA terkini: Wapres Jusuf Kalla Buka Suara Terkait Demo 22 Mei 2019, 'Tak Mengubah Hasil Pemilu'

KABAR TERKINI Demonstran Tinggalkan Lokasi Perempatan Sarinah Jakarta, Beri Salam Polri dan TNI

Pemerintah Rilis Daftar Tiga Kelompok Dibalik Kerusuhan 22 Mei Jakarta, Incar Tembak Pejabat

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved