Soal Kematian Ramli saat Bersihkan Tangki , Pertamina Sebut Kecil Kemungkinan Keracunan Lantung
PT Pertamina mengkonfirmasi kebenaran kejadian tersebut. Namun ia membantah jika Ramli meninggal dunia karena keracunan lantung.
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
Sebelumnya, nasib naas dialami Ramli (59), salah satu pekerja yang bertugas membersihkan lantung atau limbah hasil olahan minyak (cleaning tank)
pada PT. Pertamina RU V, Terminal Lawe-lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan dipekerjakan oleh PT. Pengelola Limbah Kutai Kartanegara (PLKK).
Ramli yang merupakan warga RT 10 Desa Giri Purwa, Kecamatan Penajam meninggal dunia diduga keracunan lantung pada Kamis malam (23/5/2019).
Adik kandung alhamarhum, Madi membenarkan kematian kakaknya tersebut, namun ia menolak menceritakan runut peristiwa serta penyebab kematian itu karena tidak berada di tempat kejadian perkara.
"Saya tidak bisa berkomentar, karena saya tidak ada di TKP. Kalau mau tahu kejelasannya, hubungi teman kerjanya (almarhum Ramli)," tolaknya halus.
Ramli yang termasuk salah satu anggota Forum Solidaritas Putra Daerah (FSPD), menggerakkan hati ketua FSPD, Jamaluddin untuk melaporkan kejadian tersebut karena dinilai janggal.
Diceritakan awal mula pelaporan kasus kematian Ramli oleh Kuasa Hukum FSPD, Rokhman Wahyudi SH. Ia beserta Jamaluddin yang saat itu melayat, mendengar desas desus penyebab meninggalnya Ramli.
"Meninggalnya di lokasi kerja. Lho, kok bisa? Jadi almarhum ini meninggal pada Jumat sekitar pukul 23.00 Wita saat sedang membersihkan lantung dalam tangki. Padahal almarhum dinyatakan dalam kondisi sehat," katanya, Senin (27/5/2019).
Pengacara yang akrab disapa Aan ini menambahkan, Ramli sempat dibawa ke Klinik Dio Ratu Medicalindo, namun tidak ada penanganan dari dokter, karena posisi Ramli yang sudah meninggal dunia. Kemudian dikebumikan pada Jumat (24/5/2019).
"Tidak bisa dibiarkan ini, karena meninggalnya di tempat kerja. Seperti apa sih? Padahal di areal Pertamina ada ambulans, tapi tidak ada pertolongan pertama.
Jadi keluarnya tidak menggunakan ambulans tapi mobil pick up," ungkapnya.
Aan menduga, penyebab meninggalnya Ramli disembunyikan oleh perusahaan yang menaunginya. Bahkan Aan mengaku mendengar desas desus yang mengatakan 'sudah diam-diam aja, tidak usah ramai-ramai', kepada pihak keluraga dan teman kerjanya.
"Inilah kami keberatan. Seharusnya, dipertanyakan sebab kematiannya. Pak Ramli yang bertugas sebagai cleaning tank, kemungkinan, karena masih ditangani pihak kepolisian, keracunan lantung," bebernya.
Aan mengatakan, ia menduga safety saat Ramli bekerja tidak lengkap, sehingga menyebabkan kematian. Aan menjelaskan alasan ia ingin kasus ini dievaluasi dan diinvestigasi besar-besaran karena sebelumnya telah terjadi kasus serupa, namun luput dari perhatian.
"Jadi pada hari Sabtu (25/5/2019) berinisiatif melaporkan ke kepolisian. Ini bukan delik aduan, jadi saya tidak mewakili keluarga almarhum. Terlepas keluarga mau melaporkan atau tidak, tidak ada urusan.