Lebaran 2019
Ucapan Idul Fitri 'Taqabbalallahu Minna Wa Minkum', Ini Cara Menjawabnya Berdasarkan Ketentuan Hadis
Sesuai tradisi, pada perayaan lebaran termasuk Idul Fitri 2019 umat Muslim saling bermaaf-maafan menyambut hari lebaran 1 Syawal.
Sebagian orang menggandeng atau merangkai kalimat “minal aidin wal faizin” dengan kalimat “mohon maaf lahir dan batin.
Sehingga sebagian orang yang tidak mengerti Bahasa Arab menganggap bahwa kalimat “minal aidin wal faizin” memiliki makna “mohon maaf lahir dan batin”.
Benarkah ucapan tersebut?
Menanggapi ini, Tgk Mulyadi Nurdin Lc MH menjelaskan, ucapan “minal aidzin wal faizin” merupakan penggalan dari kalimat dan doa “ja’alanallahu minal aidzin wal faizin” yang artinya “semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang.”
Menurut sebuah riwayat, ungkapan “minal ‘aidin wal faizin” diucapkan oleh para sahabat Nabi Muhammad Saw sekembalinya dari Perang Badar.
Ungkapan itu diucapkan sebagai luapan bahagia sepulangnya dari medan perang, seraya membawa keberuntungan karena dapat menjadi pemenang dalam peperangan itu.
Lengkapnya, ungkapan itu adalah sebuah doa: “Allahumaj ’alna minal ’adin wal faizin,”
”Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang”.
“Nah, jika seseorang menyalami kita sambil mengucapkan kalimat tersebut, maka jawablah dengan ucapan ‘Amin’ atau ‘Taqabbal Ya Karim’," ujar Tgk Mulyadi.
Menurutnya, kalimat “minal aidin wal faizin” adalah salah satu dari empat versi ucapan selamat Idul Fitri yang kerap digunakan di negara-negara Muslim.
“Ucapan minal ‘aidin wal faizin ini lazim digunakan di sebagian negara Teluk. Kalau di Arab Saudi, selain ucapan ‘taqabbalallahu minna waminkum’ juga sering digunakan kalimat ‘Idukum Mubarak’ yang bermakna ‘semoga hari raya kamu diberkati’. Sementara di Mesir, kalimat yang populer digunakan adalah ‘kullu ‘am wa antum bi khair’ yang artinya ‘sepanjang tahun, semoga kamu selalu dalam keadaan baik’,” papar Mulyadi.
Sebagai sebuah doa, kata Mulyadi, kalimat-kalimat tersebut tentu tidak diharamkan diucapkan pada Hari Raya Idul Fitri, yang juga merupakan hari kemenangan dari perang melawan hawa nafsu.
“Namun ucapan yang terbaik adalah yang diajarkan Rasulullah dan dipraktikkan oleh para sahabat,” demikian Tgk Mulyadi Nurdin.
(*)
Subscribe official YouTube Channel